infopertama.com – Semua pihak diharapkan untuk menghentikan polemik terkait dugaan ijazah palsu atau asli tapi palsu (aspal) milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi, karena tidak relevan dan berpotensi merusak suasana kebangsaan.
Demikian hal itu dikatakan Koordinator Forum Penyelamat Eksistensi Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Formasi Kagama), Defiyan Cori dalam keterangan tertulis, Jumat 18 April 2025.
Menurut Formasi Kagama via Defiyan, keabsahan ijazah Jokowi seharusnya tidak lagi dipersoalkan karena telah diverifikasi dalam proses pencalonannya sebagai kepala daerah sebagai wali kota Solo, hingga pencalonannya Jokowi jadi Presiden RI.
“Permasalahan administrasi pendidikan seorang calon pemimpin seharusnya sudah selesai saat ia diusung oleh partai politik dan diverifikasi oleh KPU serta diawasi Bawaslu,” kata Defiyan
Menurut Defiyan, tuduhan ijazah palsu semacam ini semestinya muncul sejak awal karier politik Jokowi.
“Kalau memang ada keraguan soal ijazah, mengapa tidak dipersoalkan ketika beliau dicalonkan sebagai Wali Kota Surakarta pada 2005 atau Gubernur DKI Jakarta tahun 2012?” kata Defiyan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel
