Cintailah Hidup(mu)

Pesta Yesus Dipersembakan di Bait Allah
Rabu, 3 Februari 2022

Maleakhi 3: 1-4; Ibrani 2: 14-18; Lukas 2: 22-40

Kita manusia adalah anak-anak dari darah dan daging. Tidak ada manusia tanpa darah dan daging. Manusia tanpa darah dan daging adalah roh. Dan kalau hanya roh saja, kita bukan lagi manusia.

Meskipun kita adalah anak-anak dari darah dan daging, namun Allah sudah mempercayakan kita kepada Yesus. Itulah sebabnya, “Yesus menjadi sama dengan” kita “dan mendapat bagian dalam keadaan” kita, “supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan iblis yang berkuasa atas maut, dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan” manusia yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut” (Ibr 2: 14-15).

Berdasarkan sabda Tuhan ini, hendaklah menghormati dan menghargai tubuh dan hidup kita. Lebih dalam dari itu, hendaklah kita mencintai dan memelihara tubuh kita dan hidup kita. Alasannya adalah karena tubuh kita dan hidup kita tidak murni hanya merupakan tubuh dan hidup milik kita sendiri, tetapi tubuh dan hidup kita adalah juga tubuh dan hidup Yesus. Yesus telah “menjadi sama” dengan kita dan mengambil “bagian dalam keadaan” kita.

Maka harapan untuk kita adalah agar kita perlu takut menghapi tantangan apa saja. Kita hanya perlu terhadap dosa atau takut untuk berbuat dosa apa saja jenisnya dengan seluruh anggota tubuh kita. Kita takut akan dosa karena kita takut akan maut atau kematian. Bila kita tidak melakukan dosa, kita tidak perlu takut terhadap siapa pun dan apapun, termasuk terhadap maut atau kematian. Ketakutan dalam diri kita muncul hanya bila ada dosa dan kejahatan yang kita lakukan dalam hidup.

Tetapi bila kita hanya baik-baik saja dalam sikap dan perilaku kita serta dalam perkataan dan perbuatan kita, pasti kita menjadi berani dalam situasi dan kondisi apa saja. Maka marilah seperti Yesus sendiri selalu mempersembahkan diri dan hidup kita kepada Allah.

SELAMAT TAHUN BARU IMlEK 2022 Dari Rumah Sakit Borromeus Bandung.

Doaku dan berkat Tuhan
Mgr Hubertus Leteng