Banyak orang terjebak. Argumentasi mereka diterima tanpa ditelaah secara kritis nilai argumentasi atau nilai penalarannya karena sudah ada anggapan pasti benar.
Kaum professional di bidang hukum, tentu saja menolak argumentasi otoritas ini. Kalau tokoh agama menalarkan hukum berdasarkan ayat-ayat kitab suci, seyogyanya jangan diterima begitu saja. Uji dulu secara hukum.
Nilai argumentasi atau penalaran itu jauh lebih penting ketimbang otoritas. Sebab di mata para ahli hukum, nilai wibawa hanya setinggi nilai argumentasi (tantum valet auctoritatis valet argumentatio).
Albert Einstein mempunyai nasehat yang bijak mengenai hal ini: “Blind obedience to authority is the greatest enemy of truth”. Ketaatan buta terhadap otoritas adalah musuh terbesar dari kebenaran.
Tulisan ini hendak mengulas tiga pesan penting dari nasehat bijak Einstein. Pertama, agar kita senantiasa bersikap kritis di hadapan otoritas. Kedua, apa saja manfaat bersikap kritis bagi perkembangan intelektualitas kita. Ketiga, bagaimana cara merawat sikak kritis kita.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel