(Menatap Perumpamaan Orang Samaria yang murah hati)
“Bantuan tidak ada hubungannya dengan bantuin ya.. Harus iklash”
(Cak Lontong cs – Koalisi Tawa)
P. Kons Beo, SVD
infopertama.com – Kisah itu memang bukan sekadar satu perumpamaan. Atau hanya semacam satu kisah bercerita biasa dari Yesus. Tercover dalam injil Lukas 10:25 – 37. Ini semua bermula saat seorang ahli Taurat ajukan satu pertanyaan coba-coba tentang syarat apakah agar ia ‘memperoleh hidup kekal.’ Mungkinkah seorang ahli Taurat tak mengerti hukum (Taurat) untuk dapatkan cita-cita mulia itu? Sudahlah! Namanya saja pertanyaan ‘yang mau sekedar test-test.’
Yesus, ‘yang tak mau begitu saja dikerjain atau dijebak’ dalam tanya yang penuh pura-pura itu, harus menguji kepakaran Ahli Taurat soal hukum. Sebab para ahli Taurat itu ‘suka sekali dan terikat kuat pada apapun atas dasar ketentuan hukum. Sebab itu?
Yesus harus balik bertanya pada si ahli Taurat itu: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kau baca di sana?” (Luk 10:26). Dan si Ahli Taurat pun tak punya pilihan lain selain harus jelaskan pengetahuan dan kepakarannya tentang hukum. Katakan begini saja, jika hendak ‘selamat’ maka “harus mengasihi Tuhan dalam segalanya.” Dan juga “harus mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.”
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel