Ada Khofifah dan Ridwan Kamil, Siapa Lagi Tokoh Beken yang Bertarung di Pilkada?

Hingga saat ini, baru Khofifah-Emil yang kantongi tiket pilkada. Siapa tokoh beken lain yang bakal bertarung di pilkada?

Siapa saja tokoh beken yang bakal bertarung di Pilkada 2024?

Begitu pemungutan suara Pemilu 2024 usai pada Februari lalu, sejumlah tokoh beken mulai digadang-gadang untuk masuk bursa Pilkada 2024. Salah satunya Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur 2019-2024.

Berkali-kali menolak dilamar menjadi bakal calon wakil presiden, Khofifah memilih melanjutkan kepemimpinannya di Jatim. Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama empat periode itu mantap kembali maju menjadi calon gubernur Jatim karena yakin akan mengantongi dukungan dari banyak partai politik. Khofifah kembali menggandeng Emil Elestianto Dardak sebagai calon wakil gubernur.

Partai-partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 sejak awal sudah sepakat untuk mengusung Khofifah di Pilkada Jatim. Kerja keras Khofifah memenangkan Prabowo-Gibran di Jatim menjadi alasannya.

Tokoh lain yang juga sejak awal digadang-gadang maju pilkada adalah Ridwan Kamil. Gubernur Jabar 2018-2023 itu sejak April lalu telah mengantongi tiket Pilkada Jabar 2024 dari Partai Golkar. Kamil menjadi kandidat tunggal Partai Golkar di Pilkada Jabar. Selain itu, nama Kamil juga diusulkan Golkar menjadi calon gubernur DKI Jakarta.

Partai Amanat Nasional (PAN) tak mau ketinggalan. Partai pimpinan Zulkifli Hasan ini menyodorkan nama Bima Arya Sugiarto, mantan Wali Kota Bogor, sebagai calon wakil gubernur Jabar. PAN mengusulkan duet Ridwan Kamil-Bima Arya untuk Pilkada Jabar.

Sejumlah nama lain juga digadang-gadang masuk bursa pilkada, di antaranya Eko Patrio dari PAN dan Rahayu Saraswati dari Partai Gerindra.

Nama Anies Rasyid Baswedan juga mengemuka di bursa Pilkada DKI Jakarta. Mantan Gubernur DKI Jakarta yang pernah bertarung dalam Pilpres 2024 itu dilirik sejumlah partai karena popularitas dan elektabilitasnya yang masih relatif tinggi di Jakarta.

Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga sempat muncul dalam bursa pilkada. Ahok sempat diwacanakan untuk diduetkan dengan Anies, lawan politiknya di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Namun, wacana itu mendapat penolakan.

Nama lain yang juga muncul adalah Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu juga sempat disebut akan diusung dalam Pilkada Jakarta.

Tokoh yang tiba-tiba muncul adalah Ilham Habibie, putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie. Beberapa waktu lalu, Ilham Habibie mendapatkan rekomendasi untuk maju di Pilkada Jabar dari Partai Nasdem.

Di bursa Pilkada Banten ada dua nama beken yang berebut tiket dari partai politik. Mereka adalah mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dan mantan Gubernur Banten Rano Karno.

Apakah Khofifah akan melawan kotak kosong di Pilkada Jatim?

Saat ini, Khofifah yang kembali berpasangan dengan Emil telah mengantongi dukungan dari enam parpol. Lima di antaranya, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Gerindra, punya kursi di DPRD Jatim berdasarkan hasil Pemilu 2024. Hanya satu, Partai Perindo, yang tidak memiliki kursi di DPRD Jatim.

Dengan dukungan itu, Khofifah-Emil sudah bisa didaftarkan sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jatim karena kelima parpol yang telah memberikan rekomendasi menguasai 53 atau 44,16 persen dari 120 kursi DPRD Jatim. Jauh di atas syarat minimal pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah, 20 persen kursi DPRD.

Sampai saat ini, Khofifah-Emil masih menjadi satu-satunya bakal pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jatim. Karena itu, muncul pertanyaan, siapa yang akan melawan Khofifah di Pilkada Jatim.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga punya basis massa kuat di Jatim memastikan akan menyiapkan lawan bagi Khofifah-Emil. PKB memastikan pasangan petahana itu tidak melawan kotak kosong atau bumbung kosong pada Pilkada Jatim.

Untuk itu, PKB terus menjaring tokoh-tokoh potensial untuk diusung agar dapat memenangi Pilkada Jawa Timur. Salah satu tokoh yang digadang-gadang untuk melawan Khofifah adalah KH Marzuki Mustamar, mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jatim.

Di mana Ridwan Kamil akan bertarung, DKI Jakarta atau Jabar?

Sejak awal, Partai Golkar tidak hanya memberikan mandat kepada Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jabar, tetapi juga Pilkada DKI Jakarta. Namun, ada nama lain yang juga diusulkan Golkar untuk maju di Pilkada DKI Jakarta, di antaranya Ahmed Zaki Iskandar dan Erwin Aksa.

Belakangan, Partai Gerindra memutuskan memberikan tiket Pilkada DKI Jakarta kepada Ridwan Kamil. Namun, Gerindra tetap menunggu keputusan Partai Golkar untuk memastikan pencalonan Kamil.

Kemungkinan besar, Gerindra sudah punya kandidat sendiri yang akan diusung dalam Pilkada Jabar. Salah satu nama yang gencar disebut-sebut adalah Dedy Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta. Dedy sebelumnya merupakan anggota Partai Golkar, tetapi beberapa tahun belakangan sudah bergabung dengan Gerindra.

Bagaimana prospek Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta?

Selain PKB, Partai Nasdem dan PDI-P juga mulai melirik Anies Baswedan. PDI-P menilai pengusungan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam pilkada merupakan usulan menarik dan patut dipertimbangkan.

PDI-P bahkan mulai menjajaki peluang kerja sama dengan PKB untuk mengusung Anies dalam Pilkada DKI Jakarta. Selain tingginya popularitas, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjadi pertimbangan.

Sementara itu, meski sudah mulai melirik Anies, Partai Nasdem belum juga memutuskan untuk memberikan tiket Pilkada DKI Jakarta kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh  menegaskan, masih menanti hari dan bulan baik untuk memutuskan ihwal calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang akan diusung partainya.

Mengapa Nasdem pilih Ilham Habibie untuk Pilkada Jabar?

Partai Nasdem secara resmi telah memberikan surat rekomendasi kepada Ilham Habibie untuk maju di Pilkada Jabar. Nasdem mengungkapkan, penunjukan Ilham untuk maju di Pilkada Jabar merupakan bagian dari pendidikan politik. Ilham dinilai sebagai sosok energik yang memiliki latar belakang intelektual.

Sumber: Kompas.id

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

 

error: Sorry Bro, Anda Terekam CCTV