Ruteng, Infopertama.com – Anggota DPRD Kabupaten Manggarai dari Fraksi Golkar, Yohanes Jebatu, menggelar reses di Rumah Gendang Wenus, Desa Pong Murung, Kecamatan Ruteng, pada Senin, 25 Agustus 2025, pukul 19.00 WITA.
Sebelum dimulainya reses, acara diawali dengan Misa yang dipimpin oleh Pater Maksi dan dihadiri ratusan warga, termasuk tokoh adat, pemuda, Ketua RT/RW, BPD, Kepala Desa, dan Sekcam Ruteng.
Dalam homilinya, Pater Maksi mengisahkan pengalaman spiritual Santa Teresa dari Kalkuta yang terinspirasi oleh wajah seorang pengemis tua saat dalam perjalanan.
Kisah tersebut menggambarkan bagaimana panggilan hidup untuk melayani sesama muncul dari kepekaan terhadap penderitaan orang lain.
Ia menekankan bahwa setiap manusia memiliki tujuan dan tanggung jawab untuk membawa kebaikan bagi banyak orang. Misa ini juga menjadi momen doa bersama untuk memaknai tugas pelayanan sebagai amanah Tuhan.
Kepala Desa Pong Murung, Wilfridus Ahat, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa DPRD merupakan mitra kerja strategis pemerintah desa dalam mendorong pembangunan.
Hal senada disampaikan Sekcam Ruteng, Rudolf, yang menekankan bahwa reses menjadi momen penting untuk menggali aspirasi dan usulan masyarakat, khususnya terkait persoalan-persoalan yang belum terselesaikan, termasuk di Pong Murung.
Ia mengingatkan warga agar tidak ragu menyampaikan masukan. Rudolf juga menyoroti pentingnya koordinasi dan sinergi antara legislatif dan pemerintah demi mendorong pembangunan yang lebih merata dan tepat sasaran.
Dalam reses tersebut juga, Rudolf menyoroti beberapa isu penting, antara lain kejelasan status tanah di wilayah Kecamatan Ruteng yang masih belum tuntas.
Selain itu, ia juga mengangkat persoalan keterlambatan pembayaran gaji perangkat desa, khususnya di Desa Cumbi, yang hingga saat ini belum diterima oleh para perangkat desa.
Rudolf menekankan perlunya perhatian serius dari pihak terkait agar masalah ini segera diselesaikan demi kelancaran administrasi dan kesejahteraan aparat desa.
Aspirasi warga yang disampaikan dalam reses cukup beragam. Salah satu sorotan utama berkaitan dengan program bansos dan PKH yang dinilai belum tepat sasaran, sehingga warga berharap ada pembaruan data penerima agar bantuan lebih adil.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel