Cepat, Lugas dan Berimbang
Berita  

Meningkatkan Profesionalisme Guru di Era Digital

Sumber Foto hasil tangkapan layar dari Panita

Ruteng, infopertama.com Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng menggelar Seminar Pendidikan Profesi Guru (PPG) Piloting 3.

“Menjadi Guru Profesional yang Transformatif, Kolaboratif, dan Berkarakter di Era Digital” menjadi tema dalam kegiatan yang berlangsung secara virtual.

Seminar ini berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting pada Jumat, 21 Februari 2025, dan mengundang 1.010 peserta lulusan PPG GT tahap 3 tahun 2024.

Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama: Prof. Dr. Hieronimus Canggung Darong, S.S., M.Pd., Dr. Sabina Ndiung, M.Pd., dan Dr. Maximus Tamur, M.Pd.

Guru dan Teknologi: Tantangan di Era Digital

Dekan FKIP Unika St. Paulus Ruteng, Yohanes Mariano Dangku, S.Fil., M.Pd., dalam sambutannya menegaskan guru harus menguasai teknologi dan menggunakannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

“Teknologi harus menjadi alat yang membantu transformasi pendidikan, bukan menjadi penghambat. Guru harus menjadi tuan atas teknologi, bukan budaknya,” ujarnya.

Ia menyoroti tren di negara-negara maju seperti Finlandia dan Norwegia yang kembali menekankan literasi dan numerasi konvensional sebagai dasar bagi generasi muda.

Strategi Pembelajaran Inovatif untuk Guru Profesional

Prof. Dr. Hieronimus Canggung Darong, M.Pd., menjelaskan bahwa guru profesional harus memiliki empat kompetensi utama: pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Ia juga memperkenalkan dan megajak Guru Profesioonal untuk menerapkan strategi pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) dalam pembelajaran digital.

Pendidikan Karakter di Tengah Kemajuan Teknologi

Dr. Sabina Ndiung, M.Pd., dalam paparannya menekankan pentingnya peran guru sebagai teladan dalam membentuk karakter siswa.

Dengan mengacu pada filosofi Ki Hajar Dewantara, ia menyoroti dan mengajak peserta Seminar untuk menanamkan nilai-nilai integritas, kerja keras, dan gotong royong di era digital.

Ia mengingatkan dampak negatif teknologi pada karakter siswa, sehingga membutuhkan sinergi antara guru, orang tua, dan masyarakat membangun ekosistem pendidikan yang sehat.

Peluang dan Tantangan Digitalisasi dalam Pendidikan

Dr. Maximus Tamur, M.Pd., menyoroti pentingnya literasi digital bagi guru melalui konsep TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge).

Menurutnya, teknologi seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan mobile learning dapat memperkaya pembelajaran dengan strategi yang tepat.

“Tanpa pemanfaatan yang bijak, teknologi justru bisa menjadi distraksi dan menghambat efektivitas pembelajaran,” jelasnya.

Interaksi dan Antusiasme Peserta

Seminar ini diakhiri dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Dr. Maksimilianus Jemali, S.Fil., M.Th., dan Rudolof Ngalu, S.Fil., M.Pd.

Peserta aktif berdiskusi mengenai tantangan adaptasi teknologi, penerapan kurikulum merdeka, serta strategi pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

seminar ini berhasil menjadi wadah refleksi dan berbagi wawasan bagi para pendidik dalam menghadapi era digital.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel