Cepat, Lugas dan Berimbang
Berita  

910 Guru Profesional Lulusan Unika St. Paulus Ruteng Resmi Dikukuhkan

Ruteng, infopertama.comUniversitas Katolik (Unika) St. Paulus Ruteng resmi mengukuhkan 910 guru lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada Minggu pagi, 15 Desember 2024.

Acara yang berlangsung khidmat di Aula GUT lantai 5 Unika St Paulus Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Turut hadir perwakilan Dinas PPO kabupaten Manggarai, PGRI kabupaten Manggarai, Dekan FKIP, Ketua Program Studi PPG, para dosen, Staff Profesional, dan panitia pengukuhan.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika Ruteng, Dr. Marselus Ruben Payong, mewakili rektor, menyampaikan apresiasi atas pencapaian para guru.

Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras, ketekunan, dan ketangguhan para peserta selama menjalani proses pembelajaran.

“Program PPG bukan sekadar pembelajaran ulang, melainkan proses adaptasi dan transformasi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang terus berkembang,” ungkap Marselus.

Ia juga menyoroti tantangan yang guru profesional hadapi di era digital, teknologi komunikasi dan informasi telah menjadi bagian integral kehidupan.

Baca: Guru Profesional di Era Digital: Transformatif, Edukatif, dan Kolab

Guru, menurutnya, harus terus berinovasi agar mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman tanpa kehilangan peran mendidik dan menginspirasi.

“Teknologi dapat menggantikan sebagian tugas mengajar, tetapi mendidik membutuhkan hati yang terbuka, kesediaan berbagi, dan kemampuan untuk berjalan bersama siswa,” tambahnya.

Romantika Perjuangan Menuju Profesionalisme

Dekan FKIP Unika St Paulus Ruteng, Yohanes Mariano Dangku, menekankan bahwa perjuangan para peserta PPG tidaklah mudah.

Banyak tantangan dan hambatan yang Bapak Ibu jumpai, namun hal itu justru menjadi warna tersendiri dalam perjalanan mereka.

Simak: Kartu Kendali Siap Membentuk Karakter Mahasiswa Unika St. Paulus Ruteng

Perjuangan ini seperti menangkap peluang yang terus datang dan pergi, namun harus tercapai demi impian.

“Bahagia itu sederhana: penghasilan meningkat, kebutuhan keluarga terpenuhi, dan anak-anak bisa bersekolah. Tapi, mencapainya tidak sederhana. Hari ini, Bapak dan Ibu telah membuktikan diri sebagai guru profesional,” ujarnya dengan penuh semangat.

Ia juga menekankan pentingnya profesionalisme dalam dunia pendidikan. Program PPG ini berjalan untuk memenuhi standar guru profesional yang mencakup pemahaman peserta didik, pembelajaran yang mendidik, penguasaan keilmuan, serta kepribadian yang matang.

Guru sebagai Agen Transformasi di Era Digital

Orasi ilmiah Dr. Leonardus Par menyoroti peran penting guru dalam transformasi pendidikan, khususnya di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Leonardus menekankan bahwa meskipun AI menghadirkan peluang besar seperti personalisasi pembelajaran dan efisiensi tugas administratif, teknologi ini juga membawa tantangan serius, seperti ketimpangan akses teknologi, bias algoritma, dan privasi data.

Baca juga: Menuju Guru Profesional: Mahasiswa PBSI Unika St. Paulus Ruteng Ikuti Pembekalan Magang 2

“Tema pengukuhan ‘Menjadi Guru Profesional yang Transformatif, Kolaboratif, dan Berkarakter di Era Digital’ menegaskan kebutuhan mendesak akan guru yang tidak hanya kompeten secara akademik tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi secara bijak dan etis untuk membangun generasi berdaya saing global,” tegasnya.

Leonardus menambahkan bahwa guru di era digital harus terus belajar dan berinovasi agar tetap relevan dalam mendidik generasi muda. Ia mengingatkan para lulusan untuk menjadi agen perubahan yang mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran tanpa kehilangan nilai-nilai etika.

Inovasi dalam Pelaksanaan PPG 2024

Program PPG 2024 di Unika St Paulus Ruteng mengusung pendekatan baru. Mulai tahun ini, istilah “PPG Dalam Jabatan” berubah menjadi “PPG bagi Guru Tertentu.”

Program ini akan berjalan secara mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), tanpa pendampingan intensif dari dosen atau guru pamong.

Ketua Program Studi PPG, Drs. Eliterius Sennen, M.Pd, melaporkan bahwa sebanyak 923 peserta aktif mengikuti program ini, dengan rincian 803 peserta dari PGSD, 60 dari Matematika, dan 60 dari Bahasa Inggris. Persentase kelulusan mencapai 98,91%, dengan hasil sempurna di bidang Matematika.

“Keberhasilan ini membuktikan komitmen para guru untuk terus meningkatkan kualitas diri meskipun tantangan semakin kompleks. Ini juga menjadi bukti bahwa pelaksanaan PPG mandiri melalui PMM dapat berjalan efektif,” ujar Eliterius.

Mengukir Masa Depan Pendidikan

Pengukuhan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga pengakuan atas profesionalisme para guru.

Para lulusan kiranya mampu membawa perubahan nyata di sekolah masing-masing, baik melalui penerapan teknologi pendidikan maupun dengan memperkuat nilai-nilai karakter dalam pembelajaran.

“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Mereka yang hadir di sini membuktikan diri sebagai pendidik yang siap menghadapi tantangan zaman sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” tutup Marselus.

Unika Ruteng menegaskan komitmennya untuk mencetak guru-guru profesional yang mampu membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan Indonesia.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel