Semarang, infopertama.com – Siti Zuhro, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan para penyelenggara pemilu agar terus menjaga kepercayaan publik. Terutama berkaitan dengan komitmen menyukseskan Pemilu 2024 sehingga bisa menghindari munculnya mosi tidak percaya terhadap penyelanggara.
“Jadi, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Maupun Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sebagai penjaga etik pemilu ini harus betul-betul trusted (tepercaya). Ini taruhan untuk para komisioner untuk menunjukkan mereka betul-betul memiliki komitmen yang tinggi untuk menyukseskan pemilu yang tidak mudah di 2024,” ujar Siti Zuhro.
Hal tersebut Siti Zuhro sampaikan saat menjadi narasumber dalam diskusi bersama Radio Idola Semarang bertajuk “Refleksi Politik Sepanjang Tahun 2022 dan Perbaikan Apa yang Perlu pada 2023?” Senin (02/01/23).
Menurut Siti, kejadian di penghujung tahun 2022 berkenaan dengan adanya dugaan kecurangan dalam verifikasi faktual partai politik calon peserta Pemilu 2024 yang nyaris menimbulkan mosi tidak percaya dari publik terhadap penyelenggara pemilu. Dalam hal ini KPU RI, tidak boleh kembali terjadi di tahun 2023 ini.
“Tentu, itu tidak boleh muncul di 2023. Bagaimana kita membayangkan kalau penyelenggaranya tidak bisa dipercaya. Komisioner dan supporting staff (staf pendukung) komisioner di KPU RI dan semua turunannya tidak dipercaya oleh publik, partai politik,” ucapnya.
Baca juga: Rekaman Percakapan Pejabat KPU dan KPUD NTT Soal Tidak Meloloskan ‘Partai U’ Beredar
Untuk menjaga kepercayaan publik tersebut, tambah Siti, seluruh pihak penyelenggara pemilu juga perlu menjaga tindakan dan ucapan mereka. Ia mengingatkan jangan sampai ada tindakan dan ucapan para penyelenggara pemilu yang justru menimbulkan ketidakpercayaan publik.
Dalam kesempatan yang sama, Siti juga menyoroti persoalan berita bohong mengenai kepemiluan yang berpotensi semakin banyak muncul di tahun 2023 atau tahun politik itu.
Terkait dengan hal tersebut, ia mengingatkan segenap bangsa Indonesia untuk ikut berperan mencegah. Dan, tidak mudah mempercayai berita-berita bohong mengenai kepemiluan.
“Jangan ada lagi hoaks-hoaks itu, nanti jadi perang hoaks. Kita tidak menjadi bangsa yang dewasa nantinya,” ucap Siti.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel