Cepat, Lugas dan Berimbang

IHT Program Sekolah Penggerak di SMP Negeri 5 Kota Komba

IHT
Dr. Mantovanny Tapung saat memberikan sambutan dalam giat IHT di SMP Negeri 5 Kota Komba (Foto: Hubertus Basri)

Borong, infopertama.com – Lembaga Pendidikan SMP Negeri 5 Kota Komba melaksanakan In House Training (IHT) terkait dengan Program Sekolah Penggerak bagi seluruh tenaga pengajar SMP Negeri 5 Kota Komba. Kegiatan ini mulai Selasa, 28 Juni hingga 6 Juli 2022.

Bapak Dr. Marianus Mantovani Tapung, S.Fil., M.Pd, selaku Fasilitator, juga sebagai Praktisi Pendidikan dari Unika St. Paulus Ruteng membuka giat IHT tersebut.

Dalam Sambutannya Dr. Marianus mewakili Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Manggarai Timur, sekaligus sebagai fasilitator sekolah penggerak merasa senang karena diundang untuk mengikuti kegiatan In House Training (IHT) di SMP Negeri 5 Kota Komba.

“Ini awal yang baru bahwa kegiatan seperti ini merupakan implementasi kurikulum merdeka belajar. Dan, yang menjadi fokus utama dalam implementasi ini adalah terjadinya transformasi pendidikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika berbicara perubahan maka yang dibicarakan adalah perilaku kognitif, afektif dan prilaku psikomotorik.

“Ini merupakan bagian dari hal penting dalam kegiatan in house training (IHT). Dan, guru sebagai ujung tombak dalam transformasi ini,” lanjut Dr. Marianus.

Pada Kesempatan yang sama Kepsek SMP Negeri 5 Kota Komba, Ritasarifianu Laghung, S.Pd., Gr, dalam sambutanya mengatakan bahwa kegiatan IHT merupakan lanjutan dari DKP

Kegiatan In House Training (IHT) lanjutan dari ruang Diklat Komite Pembelajaran (DKP) yang sudah lakukan selama sebulan secara kolaborasi.

Dengan adanya kegiatan ini kita bisa mengetahui apa sebenarnya kurikulum merdeka belajar. Semoga dengan kegiatan IHT ini kita bisa mentransformasikan anak didik kita untuk ke depanya.

lHT terkait sekolah penggerak merupakan penguatan dari materi tentang pembelajaran paradigma baru.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran paradigma baru.

Agar ke depan seluruh guru memiliki kapasitas dan kompetensi dalam upaya restrukturisasi dan reformasi pendidikan. 

“Pembelajaran dengan paradigma baru rancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi. Sehingga, setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap pengembangannya. Maka dari itu, perlu adanya penyesuaian dan sinkronisasi pada proses pembelajaran di sekolah.” Pungkas Rita.

“Sekolah Penggerak merupakan upaya guna mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.” Tegasnya menambahkan.

Dalam kegiatan in house training (IHT) ini, turut hadir Ketua Komite SMPN 5 Kota Komba, Bapak Adolf Pandong dan peserta IHT.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel