Yayasan Pikul dan British Council buat Literasi Digital Dasar di Manggarai

Ruteng, infopertama.com – Yayasan Pikul dan British Council buat Literasi Digital untuk Perangkat Desa yang berlangsung dua hari. Yaitu pada Selasa-Rabu, 10-11 Mei 2022 di Aula Rapat Desa Nenu, Kecamatan Cibal, Kab. Manggarai.

Kegiatan literasi digital ini hadiri oleh 20 orang yang terdiri dari kaum muda (18-30 thn), kelompok perempuan dewasa (18 thn ke atas). Dan, kaum disabilitas yang selama ini mengalami keterbatasan akses dengan digital. Mereka berasal dari 12 desa di kecamatan Cibal.

Dalam penyelenggaraanya, Yayasan Pikul dan British Council menggandeng CLT/Pelatih komunitasnya, di mana CLT sudah mengikuti ToT (Training of Trainer). Untuk wilayah Manggarai salah satu CLTnya adalah Ibu Theresia Evarista Dalin, ST. dengan dukungan dari Kades dan perangkat desa Nenu sebagai local support system. Kegiatan literasi digital dasar ini merupakan proyek atau program British Council bekerja sama dengan Yayasan Pikul. Ini demi meningkatkan keterampilan untuk partisipasi digital yang iklusif (Skills for Inclusive Digital Participation/SIDP) untuk daerah NTT, Ambon, dan Banda.

Program ini memiliki semangat agar masyarakat Indonesia umumnya, dan masyarakat Manggarai khususnya, memiliki pemahaman yang baik terkait dengan digital dasar. Terutama bagi kaum muda dan perempuan serta disabilitas yang mengalami keterbatasan dalam mengakses perangkat digital.

Menurut Theresia, sebagai Community Level Trainer (CLT) yang juga adalah kordinator kecamatan Pendamping Desa PDTT kecamatan Cibal menyampaikan untuk saat ini yang paling tepat mendapatkan pengetahuan dasar digital adalah para perangkat desa yang memenuhi syarat di atas. Karena ada tuntutan sebagai kunci penyelenggaraan pemerintah desa mereka harus melek digital. Sebabnya, saat ini digitalisasi mengena hampir semua proses penyelenggaraan pemerintahan desa.

Perangkat Deda Melek Digital

Kades Nenu, Siprianus Tagung sebagai local support system dalam sambutan pembukanya mengatakan: “Kami sangat senang dengan kegiatan ini. Kegiatan ini memberi manfaat yang besar, agar para perangkat desa kami bisa bekerja dengan memaksimalkan perangkat digital. Tentunya untuk mendukung program-program desa yang semuanya sudah terdesain dan terkoneksi melalui sistem digital. Kami sangat berharap melakukan kegiatan seperti ini masif dan meluas. Ini agar semakin banyak perangkat desa yang melek digital demi membantu kinerja dari pemerintahan desa.”

Salah satu peserta pelatihan, Fridolin Tuti yang merupakan perangkat desa Golo mengaku senang dan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini demi pengembangannya sebagai perangkat desa. “Saya mau pelatihan ini sering lakukan untuk kami perangkat desa. Karena dengan ini kami tahu dan paham perangkat digital serta bagaimana menggunakannya. Dengan ini, kerja kami lebih mudah untuk mendukung pekerjaan pemerintahan desa setiap saat.”

Pelatihan Literasi digital dasar menggunakan pola androgogi (pelatihan untuk orang dewasa), di mana mereka diberi pengetahuan dan setelah itu langsung mempraktekannya.