Cepat, Lugas dan Berimbang

Wilibrodus Broto Jadi Korban Penipuan Jual Beli Beras Warga Lampung

Wilibrodus
Wilibrodus Broto, Korban juall beli beras di Pagal yang mengalami kerugian 49 juta

Sementara sisanya, 41 juta saya bayar tunai. Setelah hitung yang tunai ini pas, saya kasihkan ke Deni, dia terima uangnya. Setelah itu, dia pamit tuk kirimkan uang tunai ini ke rek BRI Bos Nusky.

“Om Willi, sambil urus beras saya izin keluar transfer (kirim) uangnya. Ya sudah, silahkan.”

                    

Belum sempat Deni pergi, Ardy ini muncul, saya panggil ajak minum kopi. Saat itu, Ardy ini sempat tanya ke Deni. Ngo nia hau e? Ngo transfer seng kaku, seng dea, jawab Deni. (Kamu mau ke mana? Transfer uang, uang beras, jawab Deni)

Lalu, Ardy sempat bilang, mai no’o kauts, laku kaut transfer. Namun, Deni jawab, tidak. Saya yang berurusan dengan bos, bukan kamu.

Deni lantas pergi ke minimarket yang letaknya di perempatan ke kampung Barang.

Menurut Wilibrodus, seharusnya saat itu jika si Ardy ini benaran pemilik beras dia bisa cegat si Deni saat itu juga. Tapi ini kan malah dia biarkan Deni pergi.

Sepulang kirim uang, Deni balik ke Kios. Di sini sudah mulai ada perdebatan. Ardy lantas me jelaskan bahwa beras ini milik dia. Ini beras saya, dua oto ini milik saya. (Satu unit Dump Truck dan satu Unit Mobil L300).

Sementara berdebat, kata Wilibrodus, Deni kemudian memberikan nomor hp bos Nusky ke Ardy, tapi saat itu tidak sempat telepon dengan si Nusky.

Singkat cerita, kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polisi di Polsek Cibal di Pagal. Di Polsek, di hadapan polisi Deni yang awalnya mengaku sudah lama kerja dengan bos Nusky malah berubah keterangan. Ia mengaku, mengenal Nusky lewat facebook.

“Saat ia menjawab demikian, kebetulan saya duduk di sampingnya, saya lemas. Saya berdiri, keluar cari air buat minum. Agak tenang, saya balik lagi ke ruang polsek.” Beber Wilibrodus.

Tidak menunggu lama, lanjut Wilibrodus, saya kemudian tanyakan lagi ke Deni, uamg 41 juta tadi kirim semua atau tidak? Dan, ternyata, masih ada sisa 12 juta yang belum dikirim. Spontan saya ambil uangnya, toh itu uang milik saya. Jadi, setelah dapat lagi uang 12 juta ini, saya total kerugian uang saya 49 juta.

Kalau pak Engkos Gapong, kata Wilibrodus kerugiannya 36 juta 300 ribu karena dia pesan 3 ton beras juga dari bos Nuski.

Sementara itu, Ardy yang dari Taga ini ngamuk. Ia minta ambil lagi berasnya yang 5 ton tadi. Ia minta itu di hadapan polisi di Polsek Pagal.

“Yang seharusnya, waktu itu polisi tidak bisa biarkan Ardy Ambil beras, paling tidak ya sita saja sebagai barang bukti.”

Di Polsek Pagal, mereka menyarankan agar persoalan ini selesaikan di Polres Manggarai. Dan, hari itu juga kami sudah buatkan pengaduan di Polres Manggarai.

Demikian Wilibrodus, berharap pihak Polres Manggarai segera mengusut kasus yang ia alami ini. Ia tak mau ada korban lain lagi setelah ini.

Namun, Wilibrodus menduga antara si Nusky, Deni dan pemilik beras dan sopirnya si Ardy ini ada komunikasi. “Sebab bagaimana mungkin, Nusky bisa tau bahwa Ardy pada hari kejadian antar beras ke Pagal. Dan, saat tau saya bayar beras ke Deni, kenapa si Ardy tidak cegat, malah biarkan dia pergi.” Tutur Wilibrodus.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel