Ruteng, infopertama.com – Kasus penipuan jual beli beras di Manggarai kembali terjadi, dua orang korban asal Kecamatan Cibal mengalami kerugian hampir Rp100 juta. Kejadian itu terjadi pada Rabu, 08 Maret 2023. Adapun korbannya adalah Wilibrodus Broto, warga Sesa dan memiliki usaha kios di Pagal.
Satu warga lainnya Fransiskus atau Engkos yang lokasi usaha kiosnya di Gapong kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai.
Wilibrodus, korban penipuan jual beli beras kepada infopertama.com, Jumat, 10 Maret 2023, menceritakan permulaan kejadian yang menimpanya.
Menurutnya, ia didatangi seseorang bernama Daniel Dapang (Deni) pada Senin, 6 Maret 2023. Deni ini, merupakan warga Kentol, desa Kentol kecamatan Cibal. Pertemuan Wilibrodus dan Deni ini, difasilitasi seseorang bernama Frans, pedagang di pasar pagal, tetangga kios Wilibrodus.
“Om Frans ini datang ke kios, dia kenalkan temannya si Deni ini yang mau leis (order) beras. Saya masalahnya tidak jual beras lagi,” kata Wilibrodus menirukan ucapan Frans.
Di kios Wilibrodus, Deni menawarkan Beras dari Bosnya, yang kata Deni Bos ini berasal dari Jawa tapi istrinya dari Lembor. Di Lembor, sudah lama mereka berbisnis Beras, tepatnya di Kakor. Adapun Bos Beras di Kakor Lembor ini, bernama Nuski.
Saat itu, kisah Wilibrodus, ia memang sedang membutuhkan beras tuk kegiatan usahanya, sehingga ia pun mulai tertarik untuk membeli beras yang Deni tawarkan.
“Saya tanya ke Deni ini, berasnya posisi di mana dan berapa harganya? Dan, dia (Deni) jawab bahwa berasnya di gudang di Lembor, harganya perkarung (50 Kg) itu Rp610.000.” Jelas Wilibrodus kepada infopertama.com.
Mendengar sebut harga yang relatif murah ini, Wilibrodus makin tertarik, ia pun sepakat tuk membeli beras yang ditawarkan Deni. Sebabnya, dua hari sebelumnya, Wilibrodus sempat tanyakan harga beras ke langgananya di Lembor. Saa itu, langganannya di Lembor kasih harga 670 ribu per karung terima barang di Pagal. Jika ambil sendiri di Lembor, harganya 650 ribu per karung.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â