Ruteng, infopertama.com – Pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDK Ruteng IV, Kota Ruteng, justru diwarnai insiden yang mengusik keterbukaan informasi.
Seorang wartawan media online pelat merah di Manggarai diduga mendapat hambatan saat hendak melakukan peliputan di sekolah tersebut pada Kamis (25/7/2025).
Wartawan yang datang untuk menggali informasi terkait pelaksanaan program MBG, dilarang untuk melakukan peliputan oleh seorang guru dan satpam.
Mereka beralasan, peliputan tidak dapat dilakukan tanpa izin langsung dari kepala sekolah atau wakilnya.
“Tidak ada perintah langsung, ini hanya inisiatif dari kami saja,” ujar salah satu guru di lokasi kepada wartawan.
Tak hanya itu, satpam sekolah juga meminta wartawan agar tidak berada di dalam area sekolah. Ia menegaskan bahwa tanpa izin pimpinan sekolah, peliputan tidak bisa dilanjutkan.
Ironisnya, saat itu kepala sekolah dilaporkan tengah mengikuti kegiatan di luar sekolah, sehingga akses informasi menjadi tertutup.
Padahal, MBG merupakan program prioritas pemerintah pusat yang menyasar siswa-siswi di seluruh Indonesia. Program ini dibiayai langsung dari APBN dan bertujuan meningkatkan gizi anak bangsa. Pelaksanaannya di lapangan seharusnya terbuka bagi pengawasan publik, termasuk media.
Sikap penolakan yang dialami wartawan ini dinilai bertentangan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan program pemerintah.
Sebagai lembaga penyiaran publik, media online memiliki tanggung jawab untuk mengawal dan menyampaikan informasi kepada masyarakat secara objektif dan menyeluruh.
Upaya peliputan seperti ini justru harusnya mendapat dukungan dari semua pihak, bukan hambatan.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak SDK Ruteng IV belum memberikan klarifikasi atau keterangan resmi.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel
