Cepat, Lugas dan Berimbang

Upaya Mengurangi Ancaman Dampak Perubahan Iklim, Yayasan Ayo Indonesia Duduk Bareng Petani

IMG-20230807-WA0177
IMG-20230807-WA0178
IMG-20230807-WA0180

Oleh karena itu, Rikhard mengajak agar kelompok yang hadir pada pertemuan hari ini, Sabtu (5/8/2023), aktif berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) mengajukan usulan guna mendapatkan dukungan pemerintah pada tahun 2023 dan tahun 2024. Baik untuk mendapatkan bantuan berupa benih sayur-sayuran/padi/sorgum, peralatan pertanian maupun pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas agar memliki ketangguhan menghadapi perubahan iklim.

Yustina Ngguna (65 tahun) petani sayur-sayuran asal kampung kalabumbu, Kelurahan Watu Nggene sangat mengharapkan dukungan pemerintah agar usahanya tetap berjalan meski terjadi perubahan iklim, misalnya dalam bentuk plastik mulsa.

Mama Yustina

“Sejak tahun 2002, saya menanam sayur-sayuran sebagai sumber penghidupan keluarga untuk membiayai pendidikan anak-anak. Namun, pada saat dureng yang curahnya tinggi bulan januari hingga maret tidak bisa menanam sayur-sayuran. Banyak hama ulat yang muncul dan sayur-sayuran menjadi rusak. Kemudian bulan September juga tidak bisa tanam sebab suhu tanah sangat tinggi lantas sayur-sayuran menjadi layu dan mati, ini terjadi pada 5 tahun terakhir. Iklim sudah berubah,” ungkap Yustina.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel