Labuan Bajo, infopertama.com – Kasus penganiayaan yang melibatkan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Manggarai Barat (Mabar) AKBP Felli Hermanto, S.I.K., M.Si yang aniaya salah satu anggota polisi dengan inisial (R) mendapat perhatian Kapolda NTT, Brigjen Drs. Jhoni Asadoma, M. Hum.
Kapolda NTT Brigjen Drs. Jhoni Asadoma, M. Hum kepada awak media mengatakan permasalahan di Labuan Bajo itu, sifatnya salah paham antara pimpinan dan anggota.
“Itu cuma salah paham saja, antara pimpinan dengan bawahan,” katanya.
Selaku pimpinan, Kata Kapolda NTT akan mengecek peristiwa yang sebenarnya. Namun Ia berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
“Saya berharap masalah ini tidak dibesar-besarkan, ini adalah urusan internal antara pimpinan dan bawahan Polri. Kita tahu bersama dalam waktu dekat akan ada event internasional Asean Summit di Labuan Bajo, sehingga Polri harus siap dan solid dalam melaksanakan kegiatan tersebut,” tutup Jendral bintang dua itu.
Pemberitaan sebelumnya, anggota Polres Manggarai Barat, Samsul Risal mengalami bibir pecah, kepala pusing dan harus menjalani perawatan di RS Siloam, Labuan Bajo karena dianiaya atasannya, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Felli Hermanto, S.I.K., M.Si.
Kepada media, korban Bripka Samsul Risal mengaku tidak tahu menahu alasan hingga membuat Kapolres Mabar itu aniaya anggota.
“Beliau datang tiba-tiba langsung tampar saya tanpa ada tanya. Kami itu dibilang hanya duduk saja. Kami pun tidak tahu menahu apa itu permasalahannya,” tutur Samsul Rizal.
Penjelasan Kapolres Mabar
Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto, S.I.K., M.Si melalui Wakapolres Kompol Sepuh Ade Irsyam, SH., S.I.K.,M.H mengatakan setiap anggota Polri harus memiliki kesiap siagaan yang tinggi terhadap perkembangan situasi, dengan adanya persiapan pengamanan Asean Summit 2023 di Labuan Bajo pada awal bulan Mei mendatang.
“Menghadapi Asean Summit ini, tentunya pimpinan menginginkan semua anggota memiliki kesiap-siagaan, rasa awas dan selalu waspada. Ditambah lagi hari ini ada pengecekan persiapan pengaman Asean Summit oleh Kapolda NTT,” kata Kompol Sepuh.
Kata dia, untuk mengecek ke siapsiagaan, pimpinan secara periodik melakukan pengecekan terhadap kesiapan anggota di Mapolres. Ditemukan anggota tersebut tidak memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang saat itu datang ke Pos pelayanan Polres Mabar.
“Tadi pagi, bapak Kapolres mengecek kesiap-siagaan anggota, ditemukan ada beberapa anggota yang tidak disiplin. Salah satunya yang bersangkutan (Bripka Samsul Rizal) sehingga pimpinan melakukan pembinaan,” jelas Kompol Sepuh.
“Pembinaan itu sifatnya untuk mengingatkan anggota, agar disiplin dan selalu siap siaga dalam melaksanakan tugas,” tambahnya.
Sidang Etik bagi Samsul Rizal
Kata Kompol Sepuh, anggota (Samsul Rizal) secara kepribadiannya sering melakukan pelanggaran dan sudah dilakukan proses kode etik. Dalam waktu dekat akan dilakukan sidang kode etik atas pelanggaran oleh anggota tersebut.
Terkait pemberitaan beberapa media online bahwa menurut R (Samsul Rizal) permasalahan ini dipicu terkait masalah air namun dibantah oleh Kompol Sepuh bahwa informasi itu tidak benar. Ia menjelaskan secara periodik pimpinan selalu melakukan pengecekan kesiapan anggota maupun mako.
“Tidak benar masalah air itu,” tegasnya.
Pembinaan merupakan tanggung jawab pimpinan kepada seluruh anggota, agar menjadi anggota Polri yang lebih baik, kata Sepuh.
Lebih lanjut Kompol Sepuh mengatakan, anggota tersebut saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, tentu dinas akan memperhatikan itu.
“Tadi anggota tersebut langsung ke Rumah Sakit Siloam untuk mendapatkan perawatan, namun sebagai bentuk perhatian, pimpinan sudah mengirimkan tim dokkes Polres Mabar untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi korban di Rumah Sakit Siloam, Kita masih menunggu perkembangan dari kondisi korban,” tutupnya.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel




