Cepat, Lugas dan Berimbang

Respon Aliran Hakikinya Hakiki, MUI Makassar Panggil Penganutnya Gali Penjelasan

Hakikinya Hakiki
Sekertaris MUI Makssar, KH Masykur Yusuf (ist)

Makassar, infopertama.com – Merespon adanya aliran baru di Makasar yaitu Hakikinya Hakiki, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan, KH Masykur Yusuf mengatakan pihaknya memanggil penganut aliran untuk mendapatkan penjelasan terkait aliran dan ajarannya. Dan, untuk selanjutnya akan luruskan jika menyimpang dari ajaran agama.

“Pemimpin dan pengikut aliran Hakikinya Hakiki yang sudah ditetapkan sebagai aliran sesat dipanggil besok (hari ini-pen) Senin, (9/1) untuk diketahui penjelasannya. Dan, minta kesiapannya untuk bertaubat atau siap dibina,” kata Masykur di Makassar melansir Antara, Minggu.

Menurut Masykur, pemanggilan pimpinan dan penganut aliran Hakikinya Hakiki sebagai upaya pembinaan. Sekaligus, untuk mengetahui komitmennya siap berhenti menyebar pahamnya dan bertaubat.

Ia mengatakan pentingnya pertemuan tersebut untuk mengetahui lebih lanjut terkait pemahaman dan aliran yang menyimpang dari Agama Islam.

Apabila pimpinan dan penganutnya tidak mengikuti anjuran MUI Makassar, kata Masykur Yusuf, maka akan serahkan ke pihak yang berwajib. Apalagi MUI Makassar telah menerbitkan maklumat agar menghentikan ajaran tersebut lantaran sesat.

Sementara itu Ketua MUI Makassar KH Baharudin Abduh Shafa sebelumnya mengatakan pihaknya akan mendalami dan menelusuri silsilah sanad dari aliran itu. Sehingga para pengikutnya akan turut dipanggil untuk memberikan penjelasan.

Pentingnya penelusuran sanad atau silsilah dari suatu aliran, katanya, karena aliran tarekat harus memiliki silsilah atau sanad yang jelas.

Sementara aliran Hakikinya Hakiki ini pengikutnya mengaku bertemu Tuhan Yang Maha Esa dan nabi bahkan ada jaminan masuk surga dan mendapat status haji tanpa harus ke Tanah Suci Mekkah.

Adapun sikap MUI Makassar menyangkut aliran Hakikinya Hakiki telah tertuang dalam Maklumat Nomor 01 MUI.MKS/XII/2022 yang berisi 5 poin kesesatan terkait ajaran tersebut di antaranya menyalahi rukun iman.

Kedua, jaminan masuk surga. Ketiga, mengaku pernah bertemu Tuhan, keempat status haji tanpa perlu ke Tanah Suci Mekkah. Dan, kelima menunaikan shalat dengan niat berbeda.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel