Labuan Bajo, infopertama.com – Seorang pengendara motor di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT memutuskan tuk membakar satu unit sepeda Motor miliknya, Rabu, 26 Maret 2025 malam.
Ninonk, pemilik sepeda Motor RX king itu membakar motor sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap aparat Kepolisian Satuan Lalu Lintas Polres Mabar yang bertindak bak begal di Labuan Bajo.
Dihubungi infopertama.com usai kejadian, Ninonk mengaku kesal karena oknum satlantas Polres Manggarai Barat menghadangnya di gang gelap pada malam hari.
Oknum tersebut, kata Ninonk saat menghadangnya di gang gelap itu menggunakan pakaian preman dengan masker. Bukan polisi karena tidak berseragam, apalagi di gang yang kondisinya sempit dan gelap ya lebih mirip begal.
Kronologi Kejadian
Kasus pembakaran motor ini bermula dari Undangan pengurus Persamba via telepon untuk bersama-sama menjemput rombongan tim Persamba dari pelabuhan menuju GOR Manggarai Barat.
Ninonk akhirnya ikut menjemput tim Persamba dan pawai menuju GOR bersama masyarakat lainnya. Saat itu, Ninonk berboncengan dengan anaknya mengendarai sepeda motor RX King.
Usia mengantar rombongan anak-anak Persamba ke GOR, Ninok tak langsung pamit pulang bebarengan dengan yang lain. Ia memilih pulang terakhir dari GOR bersama anaknya, yang kebetulan diajak karena anaknya juga suka bola.
Demikian Ninonk, dalam perjalanan pulang dari GOR ia dihadang oleh seorang oknum di sebuah gang gelap. Menilang Ninonk karena tugas.
“Saat pulang kita lewat sebuah gang kecil yang kondisinya gelap. Saya kaget ada orng di kegelapan itu mencegat kami. Insting saya itu pasti begal, spontan anak saya lompat melarikan diri.” Ujar Ninonk.
Saat itu, lanjut Ninonk, oknum tersebut mulai membuka masker dan jaket hanya untuk menunjukkan seragam lantasnya dan mengaku sedang menjalankan tugas.
Mendengar pengakuan itu, Ninonk merespon balik dengan menanyakan surat tugas dimaksud. Namun, oknum tersebut tidak mampu membuktikan surat tugas itu.
Ketika keduanya terlibat dalam perdebatan surat tugas menilang motor di gang gelap sendirian, seorang lain muncul dengan celana pendek mengaku sebagai kasat lantas Polres Manggarai Barat.
“Saya kasat lantas Polres Mabar,” Ucap Ninonk meniru sat dihubungi infopertama.com.
Perdebatan berlanjut karena Ninonk merasa tidak lazim Polisi menilang pengendara di gang gelap tanpa aturan yang jelas. Mereka mengklaim sepeda motor RX King yang dikendarai Ninonk menyalahi aturan karena menimbulkan bunyi nyaring.
Ngotot dengan klaim menjalankan tugas menilang pengendara di gang gelap, Oknum Lantas dan Kasat Lantas Polres Mabar itu memaksa agar motor RX King milik Ninonk diangkut ke kantor Polres Mabar.
Sementara perdebatan berlangsung, kata Ninonk, kasat Sabhara Polres Mabar juga tiba di lokasi. Kasat tersebut, lanjut Ninonk ikut berkomentar soal hal yang ia belum tahu pasti duduk perkaranya.
“Sudah bawa ke kantor saja itu (Motor),”
Hal yang sama pun diucapkan kasat Lantas di lokasi.
Membakar Motor
Tidak ingin lama-lama terlibat dalam perdebatan yang diakui Ninonk sebagai hal yang sia-sia karena berhadapan dengan aparat, Ninonk akhirnya memilih untuk membakar motor RX King tersebut.
“Daripada motor saya dibawa ke kantor Polisi karena ditilang ilegal (tidak ada surat tugas -pen) lebih baik saya bakar saja motornya. Kalau hanya mau menegakkan aturan, menertibkan kendaraan masih banyak juga parkir liar di Labuan Bajo. Dalam pawai tadi juga kan kami banyak orang, tetapi kenapa hanya saya yang ditilang. Kalaupun saya harus ditilang, kan tadi saat pawai berlangsung, bukan sekarang di gang gelap.” Ungkap Ninonk.
Sementara itu, anak Ninonk yang ikut terlibat dalam aksi tilang ilegal itu mengaku trauma dan benci dengan Polisi.
“Saya cita-citanya mau jadi jadi Tentara saja, tidak mau jadi polisi karena mereka begal.”
Kekinian, media ini belum berhasil menghubungi pihak Polres Manggarai Barat.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel