Cepat, Lugas dan Berimbang

Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Penganiayaan Bocah 10 Tahun di Nias Hingga Kaki Patah dan Bengkok

Kapolres Nisel, AKBP Ferry Mulyana saat melihat kondisi bocah 10 tahun yang viral diduga dianiaya keluarganya di Nias, Senin (27/1/2025)(Dok Polres Nias )

infopertama.com – Bocah malang sebut saja NN (10)  di Kecamatan Lolowau, Nias Selatan, Sumatra Utara (Sumut) kini menjadi perhatian banyak orang.

Bocah yang seharus menikmati masa kecilnya dengan bermain itu malah harus mengalami penganiayaan hingga kakinya patah. Mirisnya, hal sekeji itu justru dilakukan orang-orang terdekatnya.

Sebelumnya, kisah pilu bocah tersebut diunggah akun Facebook Lider Giawa sejak Minggu 26 Januari 2025 hingga kemudian menjadi viral di Instagram.

Unggahan itu bernarasi dugaan NN disiksa oleh kakek, nenek, tante dan paman selama bertahun-tahun di mana kedua kakinya dipatahkan dengan cara diinjak oleh paman dan tantenya.

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya mengatakan bahwa pihaknya sudah menetapkan tersangka.

Polisi menetapkan seseorang berinisial D yang memiliki hubungan keluarga dengan NN dari mendiang ayahnya sebagai tersangka kasus kekerasan.

Dia adalah pelaku utama yang menyebabkan NN patah kaki hingga bengkok.

“Setelah pemeriksaan, satu orang sudah ditetapkan tersangka inisial D. Hal itu berdasarkan hasil visum luar dan berkesesuaian dengan keterangan si anak NN,” kata Ferry, Rabu (29/1/2025).

Penetapan tersangka ini berdasarkan hasil visum dan keterangan korban setelah viral di media sosial.

Sebelumnya pihak kepolisian juga telah melakukan penjemputan bocah itu untuk dibawa ke Rumah Sakit.

“Kemarin kita jemput untuk mendapatkan perawatan medis serta pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi mentalnya,” kata AKBP Ferry Mulyana Sunarya.

Setelah viral, NN yang mengalami trauma berat telah mendapatkan perawatan medis dan pendampingan psikologis.

Polres Nias masih terus melakukan penyelidikan mendalam dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru.

Delapan orang telah diperiksa sebagai saksi, termasuk keluarga korban dan kepala desa setempat.

“Sejauh ini sudah ada delapan orang yang telah diperiksa, di antaranya 3 terlapor dan 5 saksi (tetangga) termasuk Kepala Desa setempat,” kata Kapolres.

Berikan Hadiah

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya sudah menemui korban di UPTD Lolowau, Kabupaten Nias Selatan.

Dalam kunjungan tersebut, AKBP Ferry memberikan hadiah kepada korban untuk menghibur sang bocah yang mendapat penyiksaan hingga trauma.

“Kami sudah melihat anaknya, untuk memberikan perhatian khusus, memastikan kondisi korban, serta menunjukkan bahwa pihak kepolisian peduli terhadap kasus-kasus seperti ini,” ujar Kapolres, Selasa (28/1/2025)

Usai menemui NN, Kapolres bersama kepala desa setempat melanjutkan dengan meninjau rumah yang diduga menjadi tempat tinggal korban.

Di lokasi itu, Kapolres berdiskusi dengan keluarga korban dan warga sekitar untuk menyelidiki dugaan penyiksaan pada korban.

“Saat ini, tim dari Polsek Lolowau sedang melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Kami sudah menurunkan tim khusus. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan kami akan terus berupaya mengungkap fakta yang sebenarnya,” ungkapnya.

Kapolres juga mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini. Langkah tersebut penting untuk menjaga privasi dan kenyamanan korban.

Masyarakat bersyukur, Kapolres gerak cepat berikan perhatian dan perlindungan pada sang bocah. Banyak yang berharap proses hukum berjalan lancar dan memberikan efek jera kepada terduga pelaku kekerasan.

“Kasus kekerasan terhadap anak menjadi salah satu perhatian utama bagi penegak hukum. Masyarakat segera melaporkan setiap tindakan kekerasan terhadap anak agar segera ditindaklanjuti. Jangan ragu untuk melapor jika ada tindakan yang mencurigakan,” pungkasnya.

Bantu Biaya Pengobatan

Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan menawarkan pengobatan kepada korban, Rabu (29/1/2025).

Dari Dinas Kesehatan Pemprov Sumut, Kabid Pelayanan dan Kesehatan, dr Nelly Fitriani terbang ke Nias melihat langsung NN.

Dinas Kesehatan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (P3AKB) membawa NN ke rumah sakit.

“Kami turun arahan atensi Pak Pj Gubernur Sumut melihat adik NN yang viral ada kekerasan anak di Nisel. Untuk itu saran Pak Pj Gubernur, bersama Dinas P3AKB turun langsung melihat,” katanya.

Dokter Nelly mengatakan sudah memeriksa dan melihat kondisi medis NN. Tim Dinkes Sumut membawa NN ke RS Thomsen untuk melihat dan pemeriksaan radiologi kepada NN.

“Dinas Kesehatan berkontribusi dalam pelayanan dan pembiayaan kesehatan adik tersebut,” ungkapnya.

“Besok adik akan dilihat dokter bedah umum selanjutnya akan kami koordinasikan lebih,” katanya

Dari Dinas P3AKB mengatakan sudah melakukan peninjauan dan monitoring kepada NN korban kekerasan.

Dinas P3AKB memberikan bantuan, dan koordinasi lintas sektor Kabupaten Nias untuk memberikan langkah konkrit perlindungan dan hak anak.

Kini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Dinas Kesehatan Provinsi telah menawarkan bantuan untuk biaya pengobatan korban.

Rencananya, korban akan dibawa ke Medan untuk mendapatkan perawatan intensif hingga sembuh.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemprov Sumut atas perhatian dan bantuannya. Ini adalah langkah yang sangat baik untuk memberikan harapan kesembuhan bagi korban,” ujar Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana.***

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â