Cepat, Lugas dan Berimbang

Petani Holtikultura di Manggarai Timur, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat

Petani
Panen Semangka, Salah satu Produk Unggulan Komunitas NerdiFarm. (Foto: Yos Syukur)

Yohanes menegaskan, keputusan untuk menggeluti usaha agribisnis semangka dan melon terinspirasi dari seorang perantau dari Jawa yang akrab disapa Mas Surat. Mas Surat ini, katanya, berkebun di Wae Reca dan dia berhasil meraup keuntungan puluhan juta rupiah setiap 3 bulan dari agrobisnis melon.

Pengalaman baik atau kisah sukses dari orang Jawa ini, lanjut Yohanes, merupakan pelajaran penting baginya. Keuletan Mas surat, menggugah hati Yohanes untuk memulai usaha agrobisnis.

“Mas Surat datang bertani di tanah kami, dia tidak membawa tanah dari sana. Sedangkan masyarakat kami di sini, justru merantau ke tempat lain meninggalkan keluarga. Padahal jika mengelolah tanah sendiri dengan serius dan punya kemauan untuk bekerja keras maka tidak perlu merantau untuk mendapatkan uang,” tegasnya.

Ia memaparkan, alasan orang merantau karena tanah tidak subur untuk pertanian. Padahal sebenarnya yang tidak subur itu adalah cara berpikirnya sendiri. Menurutnya, menyuburkan pikiran dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan menjadi mendesak untuk konteks saat ini, supaya pertanian menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan, baik saat ini maupun untuk masa depan.

Yohanes melanjutkan, pada tahun 2020, petani hortikultura yang bergabung ke dalam kelompok atau biasa disebut komunitas NerdiFarm berkeja sama dengan PowerAgro. Yakni satu lembaga Kewirausahaan Sosial (Social entrepreneurship) berkantor di kupang dan Yayasan Ayo Indonesia untuk menerapkan tehnologi irigasi tetes guna meningkatkan efisiensi dalam usaha tani, menghemat tenaga kerja, dan penggunaan air untuk penyiraman. Sedangkan untuk permodalan usaha, pihaknya telah bergabung menjadi anggota dari Koperasi Simpan Pinjam CU Florette.

Ia menambahkan, Komunitas NerdiFarma, berupaya mendorong orang muda untuk beragrobisnis atau bertani. Sebab yang bertani hingga saat ini adalah hanya orang-orang yang telah berusia 50 tahun ke atas sedikit atau bahkan tidak ada orang muda yang menggeluti dunia pertanian, sehingga ini menjadi misi utama dari Komunitas NerdiFarma.

“Kami juga mengembangkan suatu model bisnis ke arah kewirausahaan sosial, dimana para pembeli atau konsumen ikut terlibat dalam upaya mencapai misi Komunitas NerdiFarm yang lain, yaitu mendorong petani menjadi anggota koperasi kredit khususnya KSP CU FLorette. Menjadikan kebun dari Komunitas NerdiFarm sebagai tempat belajar Agrobisnis bagi orang muda, memberdayakan orang-orang muda untuk menjadi petani agrobisnis. Dan, membantu para difabel dengan cara atau model, dimana setiap hasil penjualan sayur-sayuran dan semangka, senilai Rp1.000 per kilogram atau per buah diperuntukan untuk mewujudkan misi tadi,” ungkapnya.

“Kami menyimpan uang tersebut di KSP CU Florette. Hal inilah yang membedakan kami dengan petani bisnis yang lain,” pungkas Nerdi, Duta Petani Andalan tahun 2021 tersebut.

Petani Manggarai Timur, Pulih Lebih Cepat, Bangkit lebih Kuat

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel