Oleh: Antonius Kandang*
Pahlawan berasal dari bahasa Persia yang artinya pejuang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran.
Pahlawan juga bisa didefinisikan sebagai orang yang memperjuangkan perubahan hidup baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang banyak. Perubahan situasi atau kondisi harus secara nyata bukan hanya kata-kata, itulah perjuangan seorang pahlawan.
Pahlawan sejati adalah pahlawan yang mengorbankan tenaga serta perasaannya untuk orang lain.
Setiap tanggal 10 November bangsa Indonesia memperingati hari pahlawan. Tanggal 10 November itulah moment untuk mengenangkan dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran di Surabaya melawan inggris yan mana ada 1.600 tentara inggris tewas dalam pertempuran tersebut.
Pada 10 November 1959 presiden Soekarno memutuskan dan menetapkan bahwa itu adalah hari pahlawan nasional tapi bukan hari libur.
Hal ini dapat saya simpulkan bahwa dari keputusan presiden Soekarno sebenarnya mengajak kita semua sebagai generasi muda untuk terus memperjuangkan semangat hidup agar bisa menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita tidak boleh memberi ruang kosong atau jeda untuk terus memikirkan perubahan yang akan terjadi sembari kita merenungkan dan mengingatkan akan orang yang pernah berjasa kepada kita. Bagi kita generasi muda di era serba instant, pertempuran yang sangat hebat adalah perang melawan ego serta kemalasan yang melekat pada diri kita.
Pendidikan adalah senjata yang paling ampuh dan kuat yang bisa kita gunakan dalam memerangi keegoan serta kemalasan. Dengan Pendidikan yang mapan generasi muda dapat memahami kondisi yang ada di sekitarnya dan yang datang dari luar.
Pendidikan generasi muda kita dapat menemukan solusi atas semua persoalan yang menghadapi kita. Tidak perlu lagi mengangkat senjata, menunjukan otot untuk memperjuangkan kemenangan. Akan tetapi, kita hanya menunjukan kemampuan otak untuk mengalahkan banyak hal.
Semangat para pahlawan dalam bidang pendidikan menginspirasi generasi muda dalam mengurangi tingkat kebodohan. Maka peran kita adalah jadilah pahlawan untuk semua orang yang haus akan pendidikan. Mari kita perang melawan kebodohan dengan meningkatkan pengetahuan dan literasi dalam dunia pendidikan.
Hari pahlawan diperingati dengan alasan yang jelas yaitu untuk menghormati perjuangan dari pahlawan kita dari penjajahan. Selain itu kita juga diingatkan agar selalu bersyukur kepada orang yang pernah berbuat baik kepada kita.
Ada banyak cara orang memberikan kebaikan kepada kita sehingga kita selalu percaya bahwa mereka dalah pahlawan kita. Tema hari pahlawan 10 November 2023 Semangat pahlawan untuk masa depan bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Hal ini ada hubungan antara perjuangan hidup agar selalu hidup Sejahtera. Generasi muda dilarang untuk miskin dalam hal intelektual dan pengetahuan agar tidak mudah dijajah oleh kesombongan dan keangkuhan diri.
Orang yang kaya akan pengetahuan tidak mudah goyah oleh situasi dan perubahan zaman.
Hari pahlawan bisa dirayakan di mana saja kita berada. Kita bisa rayakan bersama orang yang berada di sekitar kita, bersama keluarga, kenalan, dan juga rekan kerja. Apabila kita petani kita harus lebih semangat untuk menanam serta merawat tanaman yang menjadi sumber utama kebutuhan Masyarakat. Sehingga, semangat pahlawan dalam meningkatkan ekonomi Masyarakat selalu nampak dalam kehidupan nyata.
Bagi seorang pendidik, semangat pahlawan harus nyata dalam semangat membagi ilmu pengetahuan serta literasi yang baik kepada peserta didik.
Oleh karena itu, peserta didik memiliki pengetahuan yang banyak dari pengetahuan dan pengalaman yang ditransfer dari pendidik.
Hari itu 10 november 1945 adalah gerbang yang panjang untuk kita dalam memperjuangkan pendidikan serta ekonomi kita di masa sekarang dan untuk yang akan datang. Oleh karena itu, kenikmatan dari perjuangan kemerdekaan dirasakan oleh kalangan umum bukan hanya kepentingan pribadi.
Bagi generasi sekarang pahlawan bukan saja tentara atau polisi yang selalu membawa senjata kemanapun mereka pergi dan di manapun mereka berada. Pahlawan yang sesungguhnya adalah diri kita sendiri. Kita harus mampu menjadi pahlawan untuk diri sendiri dan untuk orang lain.
Kebaikan yang bisa kita bagikan kepada orang lain akan selalu dikenang dan selalu menjadi bahan pengalaman bagi hidup mereka.
Dari Sejarah hari pahlawan kita dapat simpulkan bahwa perjuangan untuk membuat sebuah perubahan tidaklah mudah. Kita akan mengorbankan pikiran, tenaga, perasaan, dan juga nyawa.
Kadangkala, Ketika kita mau berjuang untuk kepentingan umum, masih ada juga orang yang ingin menjatuhkan dan menggagalkan niat baik kita. Di situlah kita membutuhkan pengetahuan serta kesabaran untuk bisa menganalisis dan taktik untuk bisa menemukan jalan agar kebaikan selalu dirasakan oleh orang yang betul-betul membutuhkan.
*Penulis adalah salah satu staf pengajar dan pendidik pada SMKN 1 Wae Ri’i kecamatan Wae Ri’i, kabupaten Manggarai.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel