Ruteng, infopertama.com – Festival Food di Lapangan Motang Rua, kota Ruteng Kabupaten Manggarai kini masuk hari kelima, sejak wakil bupati Heri Ngabut secara resmi membukanya pada Sabtu, 8 Oktober 2022.
Selama beberapa hari berjalan, festival food itu juga diisi beberapa stand yang aktivitasnya berkedok perjudian. Di antaranya lempar gelang dan bola gelinding. Dua permainan ini turut mewarnai festival food dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-77.
Pantauan media ini di lokasi, tampak puluhan, bahkan ratusan warga silih berganti kerumuni lokasi judi yang terletak di sisi timur lapangan Motang Rua. Tampak juga sejumlah warga silih berganti membeli gelang seharga antara Rp1.000 hingga Rp5.000. Mereka berlomba melemparkan gelang tersebut agar bisa masuk ke dalam sebuah kotak hasil modifikasi.
Sedangkan, untuk judi Bola Gelinding, cara mainnya menggunakan kartu khusus. Kartu Bola Gelinding dijual melalui pengelola dengan harga Rp2.000, per kartu.
Apabila beruntung, warga mendapatkan beragam hadiah yang telah ada dalam kotak yang telah tersedia. Anehnya, meski sejumlah warga berupaya memasukan gelang tersebut ke dalam kotak modifikasi itu, namun sebagian besar gagal total. Bahkan warga harus merogoh kocek lebih dalam, karena terus berusaha memasukan gelang tersebut.
“Ada yang melempar ke hadiah jam tangan dan ada yang melempar ke baju dan hadiah sandal. Jika gelang itu masuk, pembeli bisa membawa jam tangan atau barang lainnya,” kata seorang warga di lokasi.
Kasdim Topan Geram
Merespon hal tersebut, Kasdim 1612/ Manggarai, Mayor Topan mengatakan, pihaknya tidak mengetahui bahwa ada aktivitas perjudian di festival food di lapangan Motang Rua, Ruteng. Sebab, belum mengkonfirmasi terhadap sejumlah pemilik stand yang mengisi festival tersebut.
“Siang ini kita tidak boleh lihat lagi, semua barang mereka tidak boleh ada lagi di situ. Kalau pun masih ada argumen, terpaksa acaranya kita hentikan,” kata Mayor Topan kepada wartawan di markas Kodim 1612/ Manggarai Selasa (11/10) siang.

Ia mengaku, pihaknya sempat mendapat informasi dari panitia pada Senin malam, terkait adanya aktivitas lempar gelang dan bola gelinding yang mewarnai festival kuliner tersebut.
“Jadi jelas, food kuliner ya bayangan kita adalah makanan. Setelah berjalan, ya ada kecenderungan jadi out of control,” ujarnya.
Mayor Topan juga mengaku, pihaknya tidak mengambil keuntungan sedikit pun dari festival kuliner tersebut. Ia menegaskan, pihaknya akan menghentikan seluruh aktivitas festival tersebut apabila masih ada kegiatan yang bernuansa perjudian.
“Kalau enggak ditutup kegiatan itu, terpaksa kita hentikan semua kegiatan festival kuliner itu nanti,” pungkas dia.
Polres Pura-Pura Cuek
AKBP Yoce Marten, mengaku tidak mengetahui adanya stand-stand judi di lokasi festival food. Menurutnya ia baru mengetahui itu ketika ada pemberitaan di media. Anehnya, lapangan Motang Rua yang jadi lokasi festival itu berada di depan mapolres Manggarai.
Kepada media, salah satu warga pemilik stand kuliner pada festival itu mengaku kesal karena sejak hari pertama pihak kepolisian sering ada di lokasi.
“Nana, ada sering polisi ke sini selama festival ka, ada yang pakai seragam ada juga yang baju bebas. Tapi mereka polisi dan makan di sini juga ka.” Tutur pemilik Stand yang minta rahasiakan identitasnya.
Kapolres Sidak Lokasi Festival
Kapolres Manggarai AKBP Yoce Marten, S.H., S.I.K, M.I.K., didampingi Wakapolres Kompol Sahidin Sunah, Kabag OPS AKP Burhanudin, dan Kasat Reskrim Arviandre Maliki bersama puluhan anggota kepolisian lainnya melakukan sidak di seluruh lokasi Festival Food berkedok perjudian seperti tempat lempar gelang dan bola gelinding. Sidak itu mereka lakukan ada Selasa (11/10/2022) sekitar pukul 15.00 WITA.

Dalam sidak polisi menemukan beberapa fasilitas perjudian seperti tempat lempar gelang dan bola gelinding beberapa papan dan alat pembantu lainnya yang masih berada di lokasi festival.
Saat sidak, tampak Kapolres Yoce temui sejumlah pemilik stand dan meminta untuk segera menghentikan seluruh aktivitas perjudian di lokasi itu.
Selain itu, Kapolres Yoce juga meminta kepada Ketua Panitia Festival Kuliner Rustam R. Kelilauw agar segera melarang para pedagang membuka aktivitas perjudian seperti lempar gelang dan bola gelinding di arena festival food selama gelaran festival food berlangsung.
“Mulai hari ini, tutup. Kalau besok, atau hari ini masih buka, saya proses. Tidak boleh buka lagi yah. Nanti, jual makanan saja yah sesuai namanya festival kuliner,” tegas Kapolres Yoce di hadapan seorang pemilik lokasi lempar gelang.
Usai sidak, Kapolres Yoce mengatakan, awalnya kegiatan festival ini diisi dengan berbagai macam kuliner khas milik daerah setempat. Terutama menyajikan makanan-makanan khas NTT khususnya dari daerah Kabupaten Manggarai.
“Awalnya saya tidak melihat hal seperti ini, makanya semalam dapat informasi bahwa ada beberapa tempat yang dipakai sebagai tempat permainan judi. Akhirnya hari ini kita lakukan pengecekan langsung ke lokasi ini,” kata Kapolres Yoce kepada wartawan usai menggelar sidak mendadak di lapangan Motang Rua, Ruteng Selasa (11/10).
Kapolres mengaku, pihaknya menemukan beberapa tempat yang diduga sebagai lokasi perjudian. Oleh karena itu, ia meminta kepada panitia untuk membubarkan atau membongkar stand-stand yang dipakai untuk permainan judi tersebut. Ia berharap, semua kegiatan di festival kuliner itu bisa memberi manfaat positif terutama bagi masyarakat setempat.
“Untuk saat ini, kita lakukan pembinaan asalkan yang bersangkutan tidak mengulangi lagi. Jika kami masih menemukan indikasi perjudian, akan kami tindak sesuai aturan yang ada. Karena saya pikir sudah cukup peringatan hari ini,” tegas dia.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â