Labuan Bajo, infopertama.com – Curah hujan tinggi pada awal tahun 2022 di Manggarai Barat sedikitnya menyebabkan bencana longsor pada beberapa titik. Salah satunya, pada 06 Januari 2022 lalu, jalur utama akses ke Tentang ibu kota kec. Ndoso putus total, tepatnya di Sano, desa Momol.
Ketika itu, warga bersama pemdes dan bantuan dari pihak aparat membuka jalur darurat baru, seadanya saja.
Sejak itu, kondisi jalur darurat tak kunjung dapat perhatian lanjutan dari pemda Manggarai Barat. Padahal, keluhan pengguna jalan sudah sering dialamatkan ke pemda Mabar yang dikomandoi Edy Endi.
Terbaru, seorang ibu asal kampung Raca, penderita kompilkasi rujukan dari Puskesmas Tentang harus kehilangan nyawa kala tertahan di lokasi jalan rusak. Saat itu, ia hendak menuju ke Ruteng, ibu kota kabupaten Manggarai guna mendapatkan pelayanan medis di RS Ben Mboi.
Kompresjalur Beri Contoh
Penantian panjang warga Ndoso terkait perbaikan jalan rusak di Sano, akhirnya sedikit terpenuhi dengan adanya bakti sosial Jumat, (09/09/22). Sekitar 200 orang hadir dalam aksi sosial secara gotong royong, termasuk swadaya dana dalam pengadaan material.
Dasar pelaksanaan kegiatan ini berangkat dari keprihatinan atas kerusakan jalan umum jalur Tentang – Dahang, Kec. Ndoso, Manggarai Barat yang terjadi sejak tanggal 06 Januari 2022 lalu. Dan, pemindahan ruas jalan serta perbaikan yang tidak tuntas hingga saat ini.
Terhadap keprihatinan itu, kelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Peduli Reparasi Jalan Umum Rusak-Rusak (Kompresjalur) yang berlamat di Jl. Lingko Lada, Desa Tentang, Ndoso, Manggarai Barat, setelah melalui pertemuan bersama pada Minggu, (04/09/22) di Emperan Gereja St. Fransiskus Assisi Tentang. Adapun hasilnya memutuskan untuk segera melakukan aksi konkret tanggap darurat bedah jalan sambil menanti kelanjutan rencana perbaikan dari pihak pemerintah.
Mengawali kegiatan, P. Wilbrodus Andreas Bisa, OFM (Koordinator Kompresjalur) menegaskan kepada seluruh peserta perihal spirit gerakan serta tanggungjawab sosial setiap warga dalam hidup bermasyarakat.
Diinisiasi Pemilik Kendaraan Roda Empat
Pemilik kendaraan roda empat yang berdomisili di Tentang dan sekitarnya menginisiasi komunitas ini. Yakni untuk urusan khusus reparasi jalan umum yang sedang rusak. Dasar terbentuknya komunitas ini berangkat dari konteks keprihatinan bersama terkait kerusakan jalan di Sano, titik jalur yang menghubungkan antara Tentang dan Dahang, Ndoso, Manggarai Barat, NTT.
Kehadiran komunitas yang beranggotakan 42 orang ini, sesuai dengan namanya memfokuskan gerakan pada aksi bakti sosial. Khususnya perbaikan jalan umum yang sedang rusak. Selain itu, komunitas ini juga sekaligus sebagai jembatan untuk memediasi suara-suara masyarakat yang perlu disampaikan dan/ atau didialogkan dengan pemerintah setempat. Terutama berkaitan dengan kapasitas dan batasan-batasan tertentu yang boleh dilakukan oleh anggota komunitas atas kegiatan reparasi jalan umum rusak-rusak.
Dari sekian peserta yang hadir, beberapa di antaranya memberi kesaksian menarik disertai harapan-harapan sebagai rekomendasi untuk diperhatikan oleh pemerintah.
Frangky Jamento (35), peserta dan pemilik kendaraan menuturkan perihal dampak buruk yang dipicu oleh parahnya infrastruktur jalan di jalur ini. Seperti kecelakaan yang kerap dialami oleh para pengguna kendaraan roda dua; kesulitan bagi para pengguna kendaraan roda empat untuk mengakses jalur ini terutama di musim hujan. Kemudian, tingginya curah hujan yang berkepanjangan menjadi pemicu kelumpuhan total roda perekonomian masyarakat yang sehari-hari mengakses jalur jalan ini dengan sarana transportasi. Atau, dengan kata lain, ketika cuaca ekstrim yang tidak bersahabat, pemilik kendaraan lebih memilih untuk tidak mengoperasikan kendaraannya di jalur ini untuk segala urusan dan kebutuhan sehingga mengganggu dan menghambat stabilitas ekonomi.
Lebih lanjut, kata Frangky, rintihan dan keluh kesah para medis, orang sakit serta para ibu hamil untuk segera memperoleh pertolongan di Rumah Sakit-Rumah Sakit besar menjadi sulit untuk terwujud mengingat rawan, rentan dan berbahayanya jalur ini saat dilintasi oleh kendaraan.
Pilihan Berisiko
Di sini, keinginan untuk mengakses jalan menuju rumah sakit, serta akses terhadap rumah sakit merupakan pilihan berisiko. Serta, pertaruhan antara hidup dan mati. “Karenanya, kegiatan ini tidak untuk kepentingan politik jangka pendek atau selanjutnya tetapi semata-mata gerakan empati dan solusi darurat,” tuturnya.
Peserta yang lain, Donatur Abur (48), pun membeberkan keluh kesahnya terkait jalan rusak. Menurutnya, titik jalan Sano sangat kurang mendapat perhatian dari pihak pemangku kepentingan. Entah pemerintah ataupun DPR sebagai penyalur aspirasi. Bagi Don, kerugian yang ia alami selama ini saat mengakses jalur ini adalah kerusakan kendaraan berupa patah as. Dan tentu saja berdampak buruk pada pemenuhan kebutuhan perekonomian. Sejauh ini, tuturnya, dia sudah komunikasi secara pribadi dengan pemangku kebijakan via media sosial. Meskipun, kata Donatus, belum memperoleh respon yang pasti tentang perbaikan. Karenanya terdahap komunitas Kompresjalur yang telah memprakarsai kegiatan ini dia berharap agar bakti sosial seperti ini tidak hanya untuk jalur Sano saja. Melainkan terus terjadi di jalan umum lain yang darurat kerusakan. Juga terhadap secara pribadi, dia pun beriktiar untuk terus menyalurkan keluh kesahnya ini kepada pemerintah maupun DPR. Khususnya dari Dapil dua.
Adapun Ludovikus Abun (32), sopir travel, saat mintai tanggapannya terkait jalur perlintasan ini sebelum perbaik. Ia mengatakan sangat tidak nyaman mengoperasikan kendaraannya di jalan rusak ini.
“Saya merasakan kerugian ganda yakni beberapa kali kerusakan mobil dan kurangnya pemasukan karena tidak bisa mengoperasikan kendaraan.”
Kesaksian menarik Wilhelmus Janu (38), sopir bus, pun dbenarkan oleh rekan-rekan sopir yang mengalami nasib yang sama sehari-hari saat berada di medan menantang ini.
Kisah Wily, dampak buruk ekonomi yang pernah ia alami sejak jalan rusak adalah selama satu minggu tidak mengoperasikan kendaraan, yang kalau hitung perolehan 250.000/hari x 7 hari = 1.500.000. Saya kehilangan rezeki selama seminggu karena terkendala akses buruk di jalan ini. Memang, secara pribadi saya sempat beberapa kali menyampaikan keluhan ini ke sesama temam sopir. Mengajak mereka untuk renovasi jalan, tetapi tidak terlaksana. Syukur sekali, kompresjalur memfasilitasi melalui kegiatan hari ini, saya akan terus berjuang untuk mengajak semakin banyak orang untuk terlihat dalam gerakan sosial semacam ini.
Kegiatan yang berlangsung seharian itu membuahkan hasil yang menggembirakan. Tak terasa, antusiasme warga yang hadir serta semangat gotong royong yang luar biasa besar itu mengasilkan 50 meter titik aman yang dirabat, yang siap untuk dilintasi kendaraan dengan aman dan nyaman. Dari Sano, para partisipan dan segenap anggota Kompresjalur menyampaikan terimakasih kepada para pihak yang telah mensuport kegiatan ini.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â