Cepat, Lugas dan Berimbang

Mengenal TransNusa, Jagoan Nusa Tenggara Kini Jelajah Nusantara

Bayu menambahkan lewat kerja sama ini TransNusa juga akan mendapatkan akses pendanaan yang kuat dari CALC dan juga China Everbright Limited (CEL), perusahaan penyedia jasa keuangan terkemuka asal Hong Kong yang mayoritas sahamnya dipegang oleh CALC, untuk mendorong ekspansi bisnis di masa mendatang.

Borong 30 Pesawat Made In China

Diplomat China Zhang Meifang mengungkap kabar pembelian 30 unit pesawat made in China. Ia mengumumkan Transnusa menjadi pelanggan luar negeri pertama pesawat penumpang buatan perusahaan Negeri Tirai Bambu.

“Pada Minggu, ARJ21 dikirimkan ke klien luar negeri pertamanya, Transnusa, sebuah maskapai penerbangan Indonesia. Pembelian ini menandai pesawat jet penumpang buatan China pertama yang memasuki pasar luar negeri,” cuit Zhang Meifang, Selasa (20/12).

Di lain sisi, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun berharap pembelian ini bisa semakin membuka peluang kerja sama industri penerbangan China dan Indonesia. Ia berharap COMAC mau menjadikan Indonesia sebagai pangkalan udara utama di ASEAN dan Asia Pasifik.

Direktur Utama TransNusa, Bayu Sutanto mengatakan pesawat Made in China itu akan dioperasikan untuk melayani rute domestik dan beberapa kota dan negara di ASEAN, seperti ke Kuala Lumpur, Johor Bahru, Kota Kinabalu, dan Singapura.

“Dengan kombinasi kedua tipe pesawat yang dioperasikan, yaitu Airbus A320 dan COMAC ARJ21, ke depan Transnusa akan mengembangkan rute-rute penerbangan domestik dan internasional, baik kawasan ASEAN maupun ke kota-kota di Tiongkok dan Australia,” jelas Bayu, Kamis (22/12).

Transnusa membeli jet penumpang jenis ARJ21-700 berkapasitas 78-97 penumpang dengan daya jelajah 3.700 km. Armada dari China ini merupakan pesawat regional jet dengan kapasitas duduk 95 kursi serta mampu terbang selama 3,5 jam.

Bayu menjelaskan pembelian ini adalah bagian strategi Transnusa untuk membantu pemulihan industri penerbangan, sekaligus industri pariwisata domestik dan internasional usai dihantam pandemi covid-19.

Selain kedatangan pesawat buatan China, Bayu menjelaskan dalam waktu dekat Transnusa akan menerima pesawat Airbus.

“Akhir tahun ini, Transnusa akan kedatangan pesawat udara A320 yang keempat, setelah sebelumnya telah mengoperasikan tiga A320 serta satu lagi ARJ21-700 di awal tahun depan,” ungkapnya.***

Saduran dari berbagai sumber

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel