Cepat, Lugas dan Berimbang

Opini  

Memiliki dan Menjadi

Memiliki dan Menjadi
Sobe Milikior (Foto: Dokumen Pribadi)

Memiliki dan Menjadi Bijaksana

Benar bahwa manusia tidak bisa memisahkan diri dari kecendurangan kodrati memiliki. Memiliki itu lumrah karena hanya dengannya kita bisa eksis dan bertumbuh kembang. Namun tidak berarti bahwa segala sesuatu bebas memiliki dan menguasai hanya karena kita ingin untuk menjadi kaya, penuh kuasa dan hasrat yang menggebu-gebu untuk berkembang sendiri. Perlulah memperhatikan keseimbangan antara keduanya. Dengan memiliki tidak membenarkan kita untuk merenggut keberadaan sesama ciptaan yang berkehendak untuk menjadi sebagaimana adanya.

Tindakan bijaksana di hadapan aneka tawaran yang menggiurkan ialah dengan memperhatikan secara cermat memiliki secara tepat dan benar, sehingga tidak hanya segelintir ciptaan yang mengalami adanya dan mendapat kesempatan menjadi sebagaimana yang Ia kehendaki. Segenap ciptaan sesungguhnya mendambakan artinya menjadi, bertumbuh dan berkembang, ada dan ber-ada sebagai bagian dari ciptaan yang berharga dan bermartabat. Sekecil dan sesederhana apapun dia, tetaplah memiliki harga diri karena hasrat menjadi merupakan kenyataan kodrati yang melekat dalam diri setiap ciptaan, termasuk ciptaan yang lemah, sederhana dan tidak berdaya.

Karena itu, dalam pertarungan dua kecendrungan alamiah, memiliki vs menjadi kita mesti lebih cermat. Indikasi Kecermatan kita salah satunya dengan tidak menjadi budak kehendak memiliki tetapi juga mampu menjadi makhluk yang bebas untuk menjadi sebagaimana adanya kita dan sebagaimana adanya yang lain.

Oleh: Sobe Milikior*

*Staf SDM LPPKPD MANGGARAI dan peneliti CRCS UGM bidang agama, budaya, sosial, politik, ekonomi, hukum, ham, dan pendidikan di wilayah Indonesia Timur.

Editor: Terry Janu

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel