Dengan kata lain media massa hanyalah salah satu dari sekian banyak dari kegiatan komunikasi yang melingkupinya. Dan ini masih perlu dilihat lagi situasi komunikasi untuk mana media tersebut digunakan.
Media massa dapat dibedakan atas dasar sifat teknologi (technological traits) yaitu media cetak (buku, majalah dan surat kabar), media elektronik (rekam dan broadcast), dan media film. Dengan cara lain, media massa juga dapat digolongkan atas dasar cara penggunaan yaitu media pandang, media dengar, dan media pandang-dengar; dan berdasarkan isinya dapat dibedakan dari materi jurnalisme (faktual) dan non-jurnalisme (fiksional). Masing-masing tipe media memiliki karakteristik atas dasar teknologi dan sifat materi pesannya.
Mempertalikan media massa dengan remaja sebagai pengguna dapat dilihat dari dua sisi, pertama sebagai pemenuhan motivasinya (uses and gratification). Dan kedua efek media massa terhadap remaja. Kedua hal ini membawa konsekuensi dalam penekanan bahasan terhadap relevansinya dengan perkembangan remaja. Di satu pihak perlu dilihat media massa mana saja yang merupakan refleksi dari motivasi remaja. Pada pihak lain media massa ikut berpengaruh terhadap perkembangan nilai-nilai yang dianut remaja.
Sisi pertama akan membangun kerangka pemikiran tentang adanya media massa yang diformat secara spesifik dengan formula dan bauran keredaksian yang ditujukan untuk remaja. Pemformatan formula dan bauran keredaksian ini dapat diwujudkan melalui orientasi institusional media atau rubrikasi. Dengan demikian media massa dan rubrik yang spesifik ditujukan kepada khalayak remaja menjadi indikator dari pemikiran, nilai dan cara hidup para remaja.
Pada sisi kedua, untuk melihat efek media terhadap perkembangan remaja, kita perlu melihat sejauh mana remaja memang menjadi khalayak media, untuk kemudian mengukur muatan macam apa dan melalui media macam apa yang mempengaruhi remaja. Pengaruh ini dapat dipilahkan dari tingkat kognitif, afektif dan konatif.
Sampai saat ini, di Indonesia belum ada sekolah yang menumpukan perhatian secara khusus untuk melakukan pengamatan terhadap media massa khusus remaja dan efek media terhadap remaja. Dengan demikian sebagai persoalan metodologis, kita masih perlu mengeksplorasi dunia remaja dan media massa.
Setidaknya dapat dipaparkan sebagai berikut: dengan mengamati media massa sebagai refleksi motivasi remaja, di satu sisi dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan formula dan bauran keredaksian untuk tipe media massa tertentu yang sesuai dengan remaja. Pada sisi lainnya, melalui media massa yang ada dapat dijadikan dasar dalam mengidentifikasi pemikiran, nilai dan cara hidup remaja.
Untuk efek media massa terhadap remaja, baik pada tingkat kognitif, afektif dan konatif, dengan sendirinya selain memilah secara tajam tipe media massa yang digunakan remaja, juga perlu tetap memperhitungkan variabel yang terdapat dalam interaksi sosial lainnya yang melingkupi remaja, berkaitan dengan sumber informasi.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel