Ruteng, infopertama.com – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng kembali menegaskan peran strategisnya dalam pembangunan SDM Indonesia Timur melalui kuliah umum bertajuk “Tantangan Kualitas SDM NTT di Era Peradaban Digital”.
Acara ini berlangsung khidmat dan sarat nuansa intelektual di Aula Gedung Utama Timur (GUT) lantai 5 pada Rabu, 23 April 2025.
Hadir sebagai pembicara utama, Prof. Dr. Frans Salesman, S.E., M.Kes., seorang pakar kesehatan masyarakat dan kualitas SDM di wilayah timur Indonesia.
“Era Society 5.0 tidak hanya menuntut kita untuk paham teknologi, tetapi juga membangun karakter yang berempati, etis, dan kreatif,” tegas Prof. Frans Salesman.
Human Capital NTT Masih Tertinggal, SDM Harus Adaptif
Dalam presentasinya, Prof. Frans mengungkap data Human Capital Index (HCI) Indonesia tahun 2021 yang menempatkan NTT pada angka 0.54.
Pencapaian indeks ini menempatkan Indonesia jauh di bawah Singapura (0.88) dan Vietnam (0.69).
Hal ini menjadi alarm penting bahwa kualitas SDM masih menjadi pekerjaan rumah utama di provinsi ini.
“Kita tidak bisa lagi menunda. Investasi SDM dari pendidikan anak-anak hingga gizi ibu hamil adalah fondasi masa depan NTT yang unggul,” ungkapnya.
Prof. Frans juga menyoroti urgensi pembentukan mindset baru yang selaras dengan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Hal yang perlu dalam pembentukan mindset baru adalah kedisiplinan, empati sosial, kreativitas, dan pemikiran etis.
Unika Santu Paulus: Rahim Peradaban SDM Digital
Rektor Unika, Dr. Agustinus Manfred Habur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kampus ini berdiri sebagai garda depan dalam mencetak SDM unggul.
Rektor ini juga menjelaskan bahwa Kampus ini tidak hanya cakap akademik, tetapi juga tangguh secara moral dan spiritual.
“Kami hadir sebagai rahim peradaban baru. Generasi muda NTT harus siap menyongsong zaman dengan kecerdasan intelektual dan kekuatan nilai,” jelasnya.
Unika juga mendorong kolaborasi antarsektor, penguatan infrastruktur pendidikan, serta reformasi kurikulum berbasis kebutuhan pasar kerja masa depan.
Mahasiswa Aktif, Diskusi Interaktif
Sesi diskusi memperlihatkan antusiasme mahasiswa keperawatan dan kebidanan terhadap isu-isu strategis seperti teknologi kesehatan, pengentasan stunting, dan inovasi pembelajaran.
Dekan Fakultas Kesehatan, Fr. David Djerubu, menyatakan apresiasinya atas wawasan dan refleksi yang diberikan Prof. Frans.
“Kehadiran Prof. Frans membuka cakrawala baru bagi kami semua. Ini bukan hanya kuliah, tetapi momentum pembentukan paradigma baru,” ucapnya.
Membangun SDM yang Cerdas dan Bermartabat
Prof. Frans menekankan bahwa visi Generasi Emas 2045 bukan sekadar mimpi, melainkan target yang harus dicapai melalui kerja kolektif lintas sektor.
“Kalau kita ingin anak-anak NTT berdiri sejajar di panggung global, maka kita harus membangun SDM yang kuat, cerdas, sehat, dan bermartabat sejak sekarang,” tegasnya.
Kuliah umum ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga memperkuat peran Unika St. Paulus Ruteng sebagai pusat transformasi pendidikan berbasis nilai dan teknologi di Indonesia Timur.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel