Oleh Rudi Hartono*
DUA bulan menjelang tahapan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024, dinamika penggalangan koalisi politik menghadirkan banyak kejutan.
Koalisi Indonesia Bersatu, yang dibangun oleh PPP, Golkar, dan PAN pada pertengahan Mei lalu, ternyata hanya seumur jagung.
Koalisi ini bubar setelah PPP berpindah haluan mendukung Ganjar Pranowo. Sedangkan, Golkar dan PAN menyeberang ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Hanya berselang dua minggu, KKIR juga mengalami dinamika. Tak lama setelah berganti nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang merupakan penggagas koalisi ini pada Agustus 2022, memilih hengkang ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Di luar kalkulasi politik banyak pengamat politik, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dipinang sebagai cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan pada pemilu 2024. Penunjukan Cak Imin sebagai cawapres menciptakan friksi di tubuh Koalisi Perubahan.
Partai Demokrat, yang menjadi penggagas koalisi ini, merasa terkhianati dan memutuskan untuk keluar dari koalisi. Belakangan, Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel