Cepat, Lugas dan Berimbang

Ini 4 Agama Resmi di Iran, Yahudi, Kristen hingga Syiah

Penganut agama Kristen adalah antara penganut agama utama di Iran. Kebanyakan mereka merupakan keturunan dari Assyria dan Armenia. Aliran Kristen utama di Iran ialah Kristen Apostolik Armenia dan Kristen Assyria Timur. Walaupun Iran mengakui agama Kristen, tetapi ajaran-ajaran Kristen Protestan tidak diakui.

Selanjutnya Yahudi. Agama ini merupakan agama yang paling tua di Iran, dipraktikan sebelum kedatangan Islam seperti yang tertera di dalam Taurat dan Injil di mana orang-orang Yahudi dibenarkan pulang ke Palestina oleh Cyrus Agung, seorang raja Persia, setelah beliau mengalahkan kerajaan Babylon.

Pada hari ini, kumpulan Yahudi dijanjikan perlindungan di bawah pemerintahan Republik Islam Iran. Di Teheran saja, terdapat 11 buah kuil Yahudi yang dibangun.

Iran memiliki pengalaman sejarah panjang tentang hubungan negara dengan agama, dan akhirnya memilih penyatuan agama dan negara.

Kebijakan Agama di Iran

Wakhid Sugiyarto dalam papernya berjudul “Kebijakan Keagamaan Kelompok Minoritas di Negara Republik Islam Iran” menyebut dalam kehidupan keagamaan, Iran semenjak dinasti Safawiyah, menjadi benteng Islam mazhab Syi’ah. Saat ini, muslim mazhab Syi’ah 90 persen, mazhab Sunni 8 persen yang umumnya suku Kurdi (fikih Syafi ’i), Turkmen, dan Balochi (fikih Hanafi).

Sumber mazhab Syi’ah Iran adalah ajaran Ja’far al-Shadiq. Sejak Dinasti Qajar (1794-1925), golongan ulama Syi’ah memiliki Korps Hierarkis dan Otonom karena ada dana besar dari khumus. Khumus adalah kewajiban agama menurut mazhab Syi’ah dan tidak dibayarkan kepada negara. Karena itu, tidak aneh, jika pemerintah sesekali meminjam dana kepada para ulama yang hierarkis dan otonom ini.

Menurut al-Uzma Amin Rasti, salah satu yang menyebabkan kristalisasi mazhab Syi’ah dan menjadi mayoritas dan seperti berhadap-hadapan dengan Suni adalah akibat kekecewaan politik bangsa Persia terhadap bangsa Arab yang menindas.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel