Cepat, Lugas dan Berimbang

Gereja dan Tambang, Kontradiksi Khotbah Moral di Mimbar Agama

Namun, di tengah narasi profetis itu, sebuah kenyataan pahit terungkap: Dana Pensiun KWI (DPKWI) [Mgr Silvester San sebagai ketua badan Perwakilan Pendiri] ternyata menanamkan investasi dalam saham perusahaan batubara, termasuk Adaro Energy Tbk dan Indo Tambangraya Megah Tbk.

Hipokrisi Ekologis?

Laporan resmi DPKWI per 31 Desember 2021  yang dipublikasikan di situs resminya, menunjukkan adanya kepemilikan 6 juta lebih saham Adaro Energy, senilai lebih dari Rp14 miliar.

Investasi di emiten tambang lain seperti Antam, United Tractors, dan ITMG. Dan, nilai pasar total investasi di sektor ekstraktif mencapai puluhan miliar rupiah.

Ini bukan sekadar masalah teknis keuangan. Ini adalah konflik moral mendalam. Bagaimana mungkin Gereja menolak PLTU batubara karena merusak lingkungan dan memiskinkan rakyat, tetapi di saat yang sama mengambil keuntungan dari perusahaan yang membangun dan menyuplai PLTU?

Doa, Tapi Juga Dividen?

Umat berdoa bagi bumi. Para uskup bersuara menentang krisis iklim. Tapi dana pensiun para imam dan karyawan gereja mengalir dari dividen batubara? Ini bukan saja tidak etis, tetapi melukai hati umat dan publik yang memercayai integritas moral Gereja.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel