Penolakan dari kelompok gereja lokal Gerejawi Ende atau Gereja Nusa Tenggara ini membakar semangat yang sama di berbagai wilayah Nusa Tenggara. Terlebih karena gereja dan para gembalanya masih dianggap sebagai manusia setengah dewa, perwakilan Tuhan yang ada di bumi. Mereka diyakini sebagai pembela masyarakat kecil, pembela umat. Mereka dianggap memiliki kepedulian yang tinggi terhadap hak-hak ekonomi dan hak-hak lain umat.
Pada salah satu media lokal, gereja bahkan tegas mengatakan bahwa mereka tak akan diam jika tanah-tanah umat dirampas tuk pengembangan Geothermal.
Bahkan, seorang imam Katolik, Feliks Baghi, SVD pada forum Puan Floresta Bicara dengan tegas mengkafirkan orang katolik yang mendukung Geothermal di Flores.
Pernyataan Feliks Baghi ini seakan menegaskan bahwa Geothermal yang adalah energi bersih tidak sejalan dengan semangat gereja Katolik global pun lokal yang concern dengan Ekologi.
Penolakan Geothermal di Flores juga disuarakan di mimbar-mimbar gereja dalam surat gembala uskup se-Gerejawi Ende, gereja Nusa Tenggara.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel