Gemuruh Fufufafa tentu tetap menggema saat belum tiba finalitas ofisial. Dan Roy cs tentu, dengan mimik dan gesture khasnya, bakal tetap membawa ‘modal Bocor Alus Tempo’ bahwa akun Fufufafa itu milik si Gibran. Wah, gemuruh yang mesti tetap mengguntur dari ‘cahaya petir kepakaran Roy Suryo’ tentang ‘barang ini.’ Iya, si Fufufafa itu.
Mesti kah perjalanan kita terhalang sandungan?
Oh iya, mari kembali ke tanya awal. Apa sesungguhnya maksud hati dari Roy Suryo cs di balik semuanya ini? Toh, biarkanlah bangsa kita lanjutkan perjalanan ini menuju cita-cita kemerdekaan. Suara bijak menuntun agar biarlah tumpah darah ini ada dalam keteduhan dan damai.
Tentu kata-kata bijak dan nasihat saleh itu tentu tak mudah tembusi tembok tebal hati yang telah tersandra oleh kepentingan. Pun oleh luka-luka pedih perih akibat, mungkin saja, virus dendam politik itu. Entahlah sampai kapan si Roy Suryo cs tetap ‘bernyanyi dan bergema serta terus bergemuruh?’ Wah, jangan-jangan ‘beraninya’ si Roy ini diasapi pula oleh elit-elit politik lainnya? Itulah rana politik yang ‘labilnya betul-betul stabil. Elastik namun adaptif..
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel