Ruteng, infopertama.com – FPP UNIKA St. Paulus Ruteng gelar SemNas INOPTAN seri 2 bertajuk “Implementasi Green Economy dalam Pembangunan Rendah Karbon pada Sektor Pertanian dan Peternakan” secara Daring, Kamis (30/5/2024)
Sebelum Seminar Nasional (SemNas) itu dibuka secara resmi, Rektor Unika Santu Paulus menyampaikan apresiasi dan penghargaannya setinggi-tinggi kepada para narasumber yang rela membagikan pengetahuan dan pengalaman kepada seluruh civitas Unika Santu Paulus Ruteng pada saat itu.
Pantauan media ini, Narasumber yang hadir dalam Seminar Nasional itu yakni Ir. Medrilzam, M. Prof. Econ, Ph.D., sebagai Distinguished Speaker, keynote speakers yakni Prof. Dr. Hagus Tarno, S.P., M.P., Prof. Dr. Ir. Endang Yuniastuti, M.Si, dan Dr. Ir. Yulia Kurniawati, dan semua pembicara sesi parallel.
Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si, mengungkapkan bahwa kehadiran distinguished speaker dan keynote speakers merupakan suatu kehormatan besar bagi kampus itu.
“Keahlian dan pengalaman yang luas dari para narasumber ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi kita semua dalam menghadapi tantangan pelik di sektor pertanian dan peternakan,” kata Rektor Max.
Menurut Rektor Unika itu, tema yang dibicarakan pada SemNas itu sangat relevan dengan kondisi yang sedang dialami sekarang.
“Kita semua menyadari bahwa perubahan iklim dan kerusakan lingkungan merupakan isu global yang membutuhkan perhatian serius. Sektor pertanian dan peternakan memiliki peran yang sangat signifikan dalam hal ini, baik sebagai kontributor emisi gas rumah kaca maupun sebagai sektor yang paling terdampak oleh perubahan iklim,” ungkap Dr. Maks.
Rektor juga menjelaskan bahwa UNIKA St. Paulus Ruteng sebagai Lembaga Pendidikan memiliki tanggungjawab dan berkomitmen untuk menghasilkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depannya masing-masing.
“Sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan, UNIKA Santu Paulus Ruteng berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi dan teknologi dalam bidang pertanian dan peternakan yang berkelanjutan,” jelas Dr. Maks.
Mantan Dekan FKIP UNIKA St. Paulus itu juga percaya bahwa prinsip-prinsip ekonomi hijau mampu mendorong pembangunan rendah karbon.
“Kami percaya bahwa dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi hijau, kita dapat mendorong pembangunan yang rendah karbon, yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial,” lanjut Dr. Maks.
Dr. Maks juga mengungkapkan bahwa tujuan terselenggaranya seminar Nasional itu adalah untuk mendiskusikan berbagai strategi dan pendekatan untuk mengintegrasikan konsep green economy dalam pembangunan sektor pertanian dan peternakan.
“Dalam seminar ini, kita tentu akan mendiskusikan berbagai strategi dan pendekatan untuk mengintegrasikan konsep green economy dalam pembangunan sektor pertanian dan peternakan,” ungkapnya.
Dia juga berekspektasi agar Prof. Ir. Medrilzam dan para narasumber hebat lainya akan memberikan pandangan luas dan komprehensif tentang kebijakan dan program pemerintah dalam mendukung pembangunan rendah karbon.
“Saya berharap seminar ini dapat menjadi wadah bagi para akademisi, peneliti, praktisi, dan mahasiswa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta membangun jejaring yang kuat dalam upaya kita bersama menuju pertanian dan peternakan yang berkelanjutan.” Tutup Rektor itu.
Sebelum mengakhir sambutan sekaligus membuka SemNas itu secara resmi, Dr. Maks mengajak semua peserta untuk manfaatkan kesempatan itu untuk berdiskusi secara konstruktif, bertukar ide, dan mencari solusi inovatif yang dapat diimplementasikan di lapangan.
Sementara itu, terpantau juga bahwa keynote speakers dalam SemNas itu membahas berbagai topik, mulai dari inovasi teknologi pertanian, manajemen sumber daya alam yang berkelanjutan, hingga praktik-praktik terbaik dalam peternakan yang ramah lingkungan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel