Borong, infopertama.com – Kelakuan serta perbuatan seorang menantu yang berinisial MM (30), di kampung Langkas Desa Compang Deru, kec. Lamba Leda, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur memang sungguh keterlaluan. Pasalnya, ia tega membacok mertuanya sendiri yang berinisial PL (70) menggunakan sabit tajam hanya karena sang mertua menanyakan kenapa termos air rusak.
Menantu MM (30) yang tidak terima baik pertanyaan itu pun langsung bacok mertua dengan sabit tajam. Padahal, meraka tinggal bersama satu rumah.
Korban PL menjelaskan kejadian tersebut tepat pada pukul 08.00 Wita.
Usai dibacok, korban langsung melarikan diri ke pemerintah desa compang Deru. Kemudian, PL mendapatkan pertolongan medis Puskesmas Benteng Jawa dengan tiga kali jahitan di bagian atas kepala.
“Di rumah saya kejadiannya, saya melihat termos air suda rusak dan saya tanya ke menantu kenapa termos air rusak? Tidak terima teguran itu mantu langsung bacok saya (Mertua -pen) dengan menggunakan sabit tajam,” terangnya, Jumat (20/01).
Korban PL juga menyebutkan, perbuatan sang menantu MM (30) disaksikan oleh anak kandung korban sendiri, atas nama Eduardus Sarimin yang tak lain adalah suami pelaku MM (30). Eduardus Sarimin bukannya membela ataupun menolong ibu PL (70) yang telah melahirkannya, Eduardus malah melarikan diri dari rumah.
Korban PL juga menerima persoalan ini urus secara keluarga. Namun, ia tetap laporkan kasus ini ke pihak kepolisian pospol Lamba Leda supaya pelaku mendapatkan pembinaan. Sebabnya, menurut Korban PL, menantunya ini sering sekali melakukan kekerasan.
Terpisah, via sambungan telephon, Kapospol Lamba Leda, Salahudin menjelaskan bahwa Ia sedang berada di Kupang mengikuti pendidikan. Ia berharap persoalanya dapat selesaikan di tingkat pemerintah desa.
“Saya tergantung kabar dari kepala desa compang Deru, Vitalis Danis. Apabila korban PL mempertahankan bahwa pelaku MM (30) harus bina di kantor Pospol Lamba Leda, terkait perbuatan yang tidak terpuji tersebut ya harus menunggu dulu. Karena saya masih berada di Kota Kupang mengikuti pendidikan selama satu bulan.” Pungkas Salahudin.
Sesudah rawat luka bacok tersebut di puskesmas Benteng jawa, korban PL kembali ke kampung Langkas Desa Compang Deru. Ia pun berharap, persoalan yang terjadi ini dapat selesaikan, baik oleh pihak pemerintah desa maupun secara adat.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel