Cepat, Lugas dan Berimbang

Bupati Hery Nabit: Toleransi di Manggarai bukan Pura-Pura

Peristiwa penyerahan sumbangan hewan kurban dari pemimpin umat Katolik di wilayah Keuskupan Ruteng, termasuk Pastor Paroki Kateral dan Pastor Paroki Kumba tersebut, diyakinkan Bupati sebagai jauh dari sikap kepura-puraan dalam hidup kehidupan antartokoh dan lintas umat beragama di daerah yang dipimpinnnya.

“Saya kira itu bukan kepura-puraan, karena dalam hubungan umat beragama di Manggarai tidak dikenal kepura-puraan. Kalau kita tertawa ya tertawa. Jika kita baku marah ya baku marah. Ini barang biasa saja,” tukas Hery Nabit.

Bupati juga menyinggung sikap kultural orang Manggarai dalam merespons kritik publik. “Kalau ada yang mau dikritik, tidak disukai ya sampaikan secara terbuka. Kritik bagi kita di Manggarai ya silakan saja. Tetapi, ketika ini semua selesai, maka kita akan tetap orang Manggarai dengan budayanya yang luhur,” urai Hery Nabit.

Masyarakat Manggarai diingat hidup dalam kultur Indonesia, termasuk budaya warisan leluhur Masyarakat Congkasae. Dia mengerucutkannya dalam satu dua contoh nyata. Sebagai misal, pengunaan kata-kata sebagai instrumen komunikasi untuk menyampaikan pesan. Bupati memaknai kata-kata yang digunakan sangat menentukan arah dari maksud yang hendak disampaikan itu.

“Kata-kata yang dipakai dalam kritik, dalam usul perbaikan hendaknya kata-kata yang dapat diterima oleh hati, oleh perasaan,” pesan Hery Nabit.

Praktik nyata, menurut Bupati, tak selalu sejalan dengan pesan kultural tadi. Pesan yang berangkat dari budaya komunikasi yang baik dan santun. “Sering terjadi, mungkin karena terlalu pandai berbahasa Indonesia, akhirnya menerima begitu saja kata-kata dari luar. Lalu, keluar lewat mulut. Akhirnya tidak ada (kata-kata –red) yang tak bisa ditarik kembali,” sambung Hery Nabit.

Seruan simpatik datang dari Bupati. Ini menyasar berbagai kelompok, entah internal maupun eksternal kelompok masyarakat. Aspirasi kritis dibuka keran untuk disampaikan kepada pemerintah. “Mari sampaikan itu dengan santun. Mari sampaikan kebenaran dengan cara yang bisa diterima perasaan,” serunya bernada harapan.

                    

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel