Cepat, Lugas dan Berimbang

BUMDes Bangka Kenda Budidayakan Hortikultura untuk Produksi Bubuk Cabai dan Saus Tomat

Ruteng, infopertama.com – Hamparan lahan di Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai dipenuhi deretan tanaman cabai keriting dan tomat yang tumbuh subur.

Di lahan inilah BUMDes Bangka Kenda menggagas langkah nyata membangun ekonomi desa lewat budidaya hortikultura yang tidak sekadar bertumpu pada hasil panen, tapi juga inovasi pascapanen.

Di atas lahan seluas 11 x 150 meter, BUMDes bersama 15 kelompok tani setempat mulai menanam cabai keriting sejak November 2025.

Jika tidak terkendala cuaca, tanaman tersebut diperkirakan mulai panen pada Maret hingga April 2026.

Budidaya tanaman ini memanfaatkan dana demplot senilai Rp100 juta serta dana Rumah Inovasi Teknologi Desa sebesar Rp400 juta yang bersumber dari Kementerian Desa.

Melalui program tersebut, BUMDes tidak hanya menargetkan panen hasil pertanian, tetapi juga pengolahan pascapanen menjadi produk bubuk cabai dan saus tomat.

Kepala Desa Bangka Kenda, Yustina Yasinta, menegaskan komitmen kuat pemerintah desa dengan menjadikan sektor hortikultura sebagai fondasi kemandirian ekonomi masyarakat di desanya.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui alokasi 20 persen dana ketahanan pangan desa yang dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan budidaya cabai dan tomat.

Tidak hanya berhenti pada tahap budidaya, pemerintah desa juga tengah memproses pembangunan Rumah Inovasi dan Teknologi Desa di atas lahan berukuran 5 x 8 meter.

Fasilitas ini direncanakan sebagai pusat pengolahan, produksi, dan pemasaran hasil tanaman cabai dan tomat yang akan diolah menjadi bubuk cabai dan saus tomat.

Untuk mendukung proses pengolahan tersebut, lima desa penyangga di sekitar Bangka Kenda telah bersiap untuk menyuplai kebutuhan bahan baku produksi. “Desa Lalong, Desa Golo Wua, Desa Ranggi, Desa Satar Ngkeling dan Desa Golo Watu,” ujar Kades Yustina.

Dukungan serupa juga diharapkan datang dari 17 desa yang ada di Kecamatan Wae Ri’i, agar hasil pertanian masyarakat dapat dipasarkan melalui Rumah Inovasi dan Teknologi Desa Bangka Kenda. “Juga diberi kesempatan kepada 17 desa di kecamatan wae Ri’i agar setiap hasil pertanian bisa dijual di Rumah Inovasi itu nanti. Dana kami sudah siapkan” tambahnya.

Mewakili masyarakat Desa Bangka Kenda, dirinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, khususnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat hingga pemerintah tingkat Kecamatan Wae Ri’i atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan untuk mendukung pengembangan potensi desa. “Sebagai pemerintah desa, saya menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang sangat berarti bagi kemajuan Desa Bangka Kenda,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap agar ke depan, Desa Bangka Kenda tidak hanya menjadi sentra produksi, tetapi juga pusat inovasi yang mendorong kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan warga tidak hanya terpusat pada warga Desa Bangka Kenda sendiri tetapi juga warga di desa-desa sekitar.

Sementara itu, Direktur BUMDes Bangka Kenda, Dedianus Jehaman, menyampaikan bahwa pengembangan budidaya hortikultura cabai keriting merupakan strategi untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa. Ia menilai, pengolahan hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah akan membuka peluang usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Menurut Dedianus, amanah sebagai Direktur BUMDes datang seiring potret dirinya yang sudah lama berkecimpung di sektor pertanian.

Bertahun-tahun bergelut dengan lahan dan komoditas pertanian telah mengasah kepekaan serta kepiawaiannya dalam mengelola tanaman hortikultura.

Berbekal pengalaman tersebut, ia optimistis mampu menata BUMDes secara lebih profesional dan produktif, sekaligus menjadikannya motor penggerak ekonomi masyarakat desa Bangka Kenda. “Saya memang sangat cinta dengan tanaman hortikultura. Berdasarkan itu, pemerintah desa mungkin melihat usaha saya selama ini yang bisa berkembang di desa Bangka Kenda,” ujarnya.

Pengembangan tanaman hortikultura ini diharapkan menjadi pendorong kemajuan dan kemandirian Desa Bangka Kenda, sekaligus memperkuat peran desa sebagai sentra produksi pertanian berbasis inovasi.

Melalui pengelolaan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, program ini diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian lokal.

Selain itu, kehadiran Rumah Inovasi dan Teknologi Desa menjadi wadah pemasaran dan pengolahan hasil pertanian, sehingga membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel