Ruteng, infopertama.com – Bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2025, kolaborasi lintas sektor yang melibatkan lembaga pemerintah, Gereja, swasta, LSM, dan institusi pendidikan di Manggarai menggelar kampanye sosialisasi HIV/AIDS menyasar tiga sekolah: SMK St. Petrus, SMA Bina Kusuma, dan SMK Sadar Wisata.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Manggarai, bekerja sama dengan JPIC, PPA Polres Manggarai, Wahana Visi Indonesia, Yayasan Weta Gerak, serta Petugas Kesehatan.
Usai melaksanakan sosialisasi di tiga sekolah tersebut, tim lintas sektor kemudian melanjutkan aksi dengan membagikan flyer dan stiker edukatif secara gratis kepada masyarakat di empat titik strategis, yakni depan Toko Selamat, Toko Sejati, kawasan Penjara Lama, dan Toko Orion.
Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3A Kabupaten Manggarai, Susana Surya Sukut menegaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan merujuk pada Peraturan Bupati Nomor 67 Tahun 2023 tentang Perlindungan Khusus Anak, yang memberi kewenangan kepada DP3A untuk menyampaikan informasi edukatif tentang HIV/AIDS kepada anak secara langsung.
“Bersandar pada Perbup no 67 tahun 2023, tentang perlindungan khusus anak yang menegaskan DP3A berhak memberikan informasi tentang penularan HIV AIDS kepada anak secara langsung,” ujar Susana.
Ia menambahkan bahwa materi sosialisasi mencakup pengenalan tentang HIV/AIDS, cara penularannya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
Menurutnya, informasi ini penting agar masyarakat, generasi muda, terutama anak-anak lebih waspada dan tidak terjerumus dalam perilaku berisiko.
“Materi yang disampaikan tadi tentang AIDS, cara penularannya, dan pencegahan seperti apa,” tambahnya.
Sementara, Sekretaris KPAD Kabupaten Manggarai, Kosmas Takung, menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan sarana dan fasilitas kesehatan, termasuk ketersediaan obat-obatan bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV).
Ia menegaskan bahwa ODHIV tidak perlu khawatir karena layanan pengobatan tersedia dan dijamin oleh pemerintah.
“Jadi bagi yang ODIV, tidak usah khawatir, karena pemerintah sudah siapkan sarana dan fasilitas,” ujarnya.
Kosmas juga mengingatkan masyarakat yang masih sehat untuk tetap waspada dan menjaga diri dengan menghindari perilaku berisiko yang dapat menyebabkan penularan HIV.
“Tetapi kita yang sehat, tolong jaga diri,” tegasnya.
Ia menyoroti makna simbol AIDS yang berbentuk huruf V terbalik melambangkan unvictory karena hingga kini belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan HIV/AIDS.
“Karena logo aids itu V terbalik, bukan V ke atas, artinya Unvictory. Belum ada obat yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit HIV/AIDS,” kata Kosmas.
Meski demikian, bagi ODHIV yang berasal dari wilayah jauh, pemerintah kabupaten Manggarai telah menyediakan rumah singgah di Kantor KPAD yang bisa dimanfaatkan untuk beristirahat.
Ia menegaskan Pemerintah terus mendorong masyarakat, termasuk kalangan pelajar, untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan HIV sebagai langkah deteksi dini.
Selain itu, pemerintah juga menjamin ketersediaan obat antiretroviral (ARV) secara gratis di fasilitas kesehatan, sesuai dengan regulasi nasional yang menjamin hak atas layanan kesehatan bagi seluruh warga.
Ia aktif mendorong masyarakat, termasuk kalangan pelajar, untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan HIV sebagai langkah deteksi dini.
Selain itu, pemerintah juga menjamin ketersediaan obat antiretroviral (ARV) secara gratis di fasilitas kesehatan, sesuai dengan regulasi nasional yang menjamin hak atas layanan kesehatan bagi seluruh warga.
Kegiatan Hari AIDS Sedunia ini juga sejalan dengan semangat peringatan global – bahwa AIDS bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga soal hak asasi, solidaritas, dan keadilan sosial. Edukasi, keterbukaan, dan aksi bersama dianggap sebagai kunci untuk melawan stigma, mencegah penularan, serta memastikan ODHA mendapatkan perlindungan dan layanan layak.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel
