Ruteng, infopertama.com – Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng menggelar kuliah umum bersama Prof. Kim Soo-il, akademisi dari Busan University, Korea Selatan, Sabtu, (5/10/2024) di Aula GUT Lantai 5.

Kuliah umum itu membahas pengalaman Korea dalam pertumbuhan ekonomi yang pesat dan prospek kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Kegiatan itu bertujuan memperkuat kolaborasi internasional dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) di era globalisasi.
Baca Juga: SMKN 1 Poco Ranaka Terima Mahasiswa Magang Prodi PBSI Unika Santu Paulus Ruteng
Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Prof. Kim atas kesediaannya memberikan kuliah umum bertajuk “Pengalaman Pertumbuhan Ekonomi Pesat Korea dan Prospek Kerja Sama Ekonomi antara Korea dan Indonesia”.
Rektor menyampaikan bahwa kegiatan itu menjadi awal dari kolaborasi antara Unika Santu Paulus dan Busan University, serta memperkuat kerja sama internasional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“Era globalisasi telah membuka pasar tenaga kerja berkualitas di seluruh dunia, termasuk di kawasan ASEAN yang kini memiliki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu, Unika Santu Paulus berkomitmen mencetak SDM unggul yang mampu bersaing di tingkat global,” ujar Rektor.
Baca Juga: KKN Integratif UNIKA Ruteng Berikan Kontribusi Nyata untuk Administrasi Paroki Santu Paulus Mano
“Komunitas Akademis yang Transformatif, Kolaboratif, dan Berkarakter, kampus ini terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan demi menghasilkan lulusan yang siap menghadapi persaingan global” lanjut Rektor itu.

Rektor juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pihak luar, termasuk negara-negara maju seperti Korea Selatan, untuk meningkatkan mutu pendidikan di Unika Santu Paulus.
“Kami berharap kolaborasi ini akan membantu memperkuat kemampuan SDM lokal, khususnya dalam bidang bahasa asing dan penguasaan ilmu ekonomi,” tambahnya.
Rektor Unika Santu Paulus menutup sambutannya dengan ajakan untuk terus berkolaborasi dan mengerahkan semua sumber daya guna mewujudkan SDM yang unggul dan berdaya saing di era globalisasi.
Semantara Dalam materinya, Prof. Kim memaparkan bahwa Korea berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi dua digit selama lebih dari 20 tahun melalui strategi industri yang progresif.
“Rencana Pembangunan Ekonomi Lima Tahun yang berawal pada 1961 memainkan peran penting dalam transisi Korea dari industri ringan menuju industri berat dan teknologi tinggi” jelas Prof. Kim.
Selain itu, lanjut Prof Kim, bahwa Korea menerapkan Gerakan Saemaul Undong, yang berfokus pada pendidikan mental untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan membangun semangat kerja keras.
Prof. Kim juga menekankan bahwa kerja sama ekonomi antara Korea dan Indonesia sangat prospektif karena struktur industri kedua negara bersifat saling melengkapi.
Korea memiliki teknologi maju dan modal yang besar, sedangkan Indonesia memiliki bahan mentah dan tenaga kerja yang muda serta terjangkau. Hal ini memberikan peluang besar bagi kedua negara untuk meningkatkan investasi dan perdagangan.
“Kolaborasi antara Korea dan Indonesia menawarkan peluang strategis, terutama dengan semakin banyaknya perusahaan Korea yang berinvestasi di Indonesia,” ujar Prof. Kim.
Prof. Kim memberi contoh investasi besar-besaran yang dilakukan Hyundai dan Lotte Chemical di Indonesia, yang menunjukkan kepercayaan investor Korea terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Acara itu dihadiri oleh Pejabat Struktural, Dosen, Mahasiswa, ketua Kamar Dagang Indonesia (KaDIn), serta tamu dari STIE Karya Ruteng, dan STIPAS St. Sirilus Ruteng.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel