Ruteng, infopertama.com – Di tengah kesibukan kota Ruteng, profesi tukang ojek menjadi bagian penting dari aktivitas masyarakat, Kamis, (28/11/2024).
Salah satu sosok yang menarik perhatian adalah Engel (24), pria asal Langkas-Cancar yang telah bekerja sebagai tukang ojek selama lebih dari dua tahun.
Di balik pekerjaannya, tersimpan kisah perjuangan untuk keluarga, tantangan yang dihadapi, serta harapan besar di masa depan.
Perjalanan Hidup yang Menginspirasi
Engel memulai profesinya sebagai tukang ojek karena keadaan keluarga. Ia pernah bekerja di Mataram sebelum akhirnya kembali ke kampung halaman untuk merawat sang ayah yang sedang sakit.
“Awalnya saya bukan tukang ojek, tapi karena kondisi keluarga mengharuskan saya bekerja. Setelah kembali ke kampung dan tidak ada pekerjaan, saya memilih ke Ruteng untuk menjadi tukang ojek,” ungkap Engel.
Kecintaan pada Pekerjaan
Meski pekerjaan ini awalnya bukan pilihan utamanya, Engel menemukan banyak hal yang membuatnya mencintai profesi ini.
“Saya menikmati interaksi dengan berbagai macam orang. Setiap penumpang membawa cerita dan pengalaman baru,” katanya.
Engel juga menganggap pekerjaannya sebagai peluang untuk mendukung keluarganya secara finansial.
Ia mengaku bahwa selama mejalankan profesinya sebagai tukang Ojek, tentunya menemukan tantangan dari berbagai pengendara.
Tantangan besar menjadi tukang ojek adalah persaingan dengan sesama pengojek, serta situasi lalu lintas yang tidak terduga, terangnya.
“Persaingan merebut penumpang itu biasa. Tapi yang sering bikin waspada adalah anak-anak sekolah yang tidak mengikuti aturan lalu lintas, seperti tidak menyalakan lampu sein saat belok,” jelasnya.
Namun, Engel menekankan bahwa keselamatan adalah prioritas. Ia selalu mengenakan helm dan meminta penumpangnya melakukan hal yang sama.
“Keselamatan lebih penting daripada cepat sampai,” tegasnya.
Pelayanan yang Ramah dan Adaptasi Teknologi
Dalam memberikan pelayanan terbaik, Engel selalu ramah dan terbuka untuk negosiasi ongkos. Ia juga mengakui perkembangan teknologi seperti aplikasi transportasi online memengaruhi pekerjaannya.
“Kadang saya sulit dihubungi pelanggan karena tidak semua punya nomor saya. Kalau ada aplikasi atau WhatsApp, pasti lebih mudah,” tuturnya.
Di tengah menjalankan tugas profesinya, ia pernah mendapatkan momen berkesan dimana salah satu pengalamannya yang menarik adalah mengantar wisatawan asing ke Lodok Cara.
“Saat kami mengobrol di jalan, penumpang bule itu tiba-tiba jatuh dari motor. Tapi dia malah tertawa. Itu membuat pekerjaan saya terasa lebih berwarna,” kenangnya.
Kepada infopertama.com Engel mmenyampaikan mimpi besarnya yakni mengembangkan usahanya.
“Saya ingin memiliki lebih dari satu motor dan merekrut tukang ojek lain. Dengan begitu, saya bisa membantu lebih banyak orang,” harapnya.
Dengan semangat dan ketekunannya, ia membuktikan bahwa tukang ojek bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga sarana untuk membantu masyarakat dan menciptakan peluang lebih besar di masa depan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel