Cepat, Lugas dan Berimbang
Opini  

Tinjauan Gerakan Mahasiswa Kontemporer

Esensi dari analogi di atas adalah dalam melakukan perlawan, kita harus melihat kondisi kontemporer di lapangan. Kita tidak bisa hanya mengandalkan “bambu runcing” (walaupun itu terbukti berhasil di masa lalu) ketika kita menghadapi “WMD”. Hal tersebut yang membuat kita harus keluar dari strait jacket romatisme pergerakan mahasiswa di masa yang lalu. Kita harus membuka mata bahwa kondisi di masa lalu berbeda dengan kondisi di saat ini. Hal tersebut membuat perlu adanya sebuah pemberdayaan instrumen-instrumen lain dalam pergerakan mahasiswa. Justru ketika kita tetap terus menggunakan aksi jalan sebagai senjata pamungkas kita, maka yang terjadi adalah masyarakat akan antipati dengan kita.

Ketika kita mengubah paradigma bahwa “aksi pamungkas” adalah aksi di jalan, kita mungkin akan dapat lebih berharap akan adanya sebuah perbaikan di negara ini yang semakin terpuruk.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel