Cepat, Lugas dan Berimbang

Tampil di Forum Internasional, Hery Nabit Tegaskan Arah Spritualitas Pariwisata

Oplus_131072

Ruteng, infopertama.com – Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit, S.E., M.A., menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Internasional bertema “Questioning Tourism: The Role of Catholicism in Asian Tourism” yang berlangsung di Universitas Katolik Indonesia (Unika) St. Paulus Ruteng, Kamis (16/10/2025).

Konferensi ini menghadirkan para akademisi, peneliti, dan pelaku pariwisata dari berbagai negara di Asia untuk mendiskusikan peran nilai-nilai Katolik dalam membentuk arah, etika, dan keberlanjutan industri pariwisata, terutama dalam konteks pemberdayaan masyarakat lokal.

Dalam presentasinya yang disampaikan dalam bahasa Inggris, Bupati Hery menyampaikan perspektif kritis mengenai praktik pariwisata modern yang cenderung berorientasi pada keuntungan semata. Ia menegaskan bahwa pariwisata seharusnya tidak hanya menjadi sektor ekonomi, tetapi juga wadah untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, spiritualitas dan solidaritas sosial.

“Pariwisata harus menjadi ruang perjumpaan antarmanusia, bukan sekedar ruang transaksi. Di Manggarai, yang mayoritas penduduknya Katolik, iman harus menjadi fondasi dalam membangun sektor ini secara beretika dan adil,” ujar Bupati.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dan keberlanjutan, di mana masyarakat lokal terlibat aktif dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengambilan manfaat dari sektor pariwisata. Prinsip tourism for people, not just for profit, menurutnya, harus menjadi pijakan utama dalam pembangunan destinasi.

Bupati Hery juga menyoroti bahwa daya tarik pariwisata Manggarai bukan hanya pada keindahan alamnya, tetapi juga pada kekayaan budaya dan spiritualitas warganya.

“Sekitar 95 persen dari 329 ribu penduduk Manggarai beragama Katolik. Ini bukan sekadar statistik, tapi potensi besar dalam membangun narasi wisata berbasis nilai religius dan kultural,” tegasnya.

Partisipasi Bupati Manggarai dalam forum internasional ini mencerminkan komitmennya untuk mendorong pembangunan pariwisata yang inklusif, berakar pada nilai-nilai lokal, serta mampu bersaing di tingkat global dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan berkeadilan.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan partisipatif dan keberlanjutan, di mana masyarakat lokal terlibat aktif dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengambilan manfaat dari sektor pariwisata. Prinsip tourism for people, not just for profit, menurutnya, harus menjadi pijakan utama dalam pembangunan destinasi.

Bupati Hery juga menyoroti bahwa daya tarik pariwisata Manggarai bukan hanya pada keindahan alamnya, tetapi juga pada kekayaan budaya dan spiritualitas warganya.

“Sekitar 95 persen dari 329 ribu penduduk Manggarai beragama Katolik. Ini bukan sekadar statistik, tapi potensi besar dalam membangun narasi wisata berbasis nilai religius dan kultural,” tegasnya.

Partisipasi Bupati Manggarai dalam forum internasional ini mencerminkan komitmennya untuk mendorong pembangunan pariwisata yang inklusif, berakar pada nilai-nilai lokal, serta mampu bersaing di tingkat global dengan pendekatan yang lebih humanis dan menyentuh nurani sosial yang beradab.

                    

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel