Cepat, Lugas dan Berimbang

Sejumlah Tenaga Pendidik SD se Kecamatan Ruteng Ikuti Workshop IKM di SDI Wae Belang

Workshop IKM
Fasilitator Kurikulum Merdeka dan para peserta Workshop IKM pose bersama. (Dok Panitia)

Alternatif Kurikulum Atasi Kegelisahan Guru

Demikian Malen menegaskan, bahwa Kurikulum Merdeka menjadi alternatif kurikulum yang mampu menjawab berbagai kegelisahan yang guru alami saat ini.

Di dalam Kurikulum Merdeka kita
mengenal pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Artinya, peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum Merdeka dikuatkan dengan adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Guru dan siswa juga sangat terbantu dengan adanya Platform Merdeka Mengajar (PMM). Yang mana guru dapat memanfaatkan perangkat ajar yang sudah tersedia dengan cukup
memodifikasi atau menduplikasinya sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

Workshop IKM
Pemaparan materi Workshop hari kedua, tampak para peserta sedang menyimak pemaparan Frans Malen. (Foto: Dok Panitia)

“Saya sangat bangga, dari 116 sekolah di Kabupaten Manggarai yang berhasil mendaftar Kurikulum Merdeka, ada 23 sekolah yang berasal dari Kecamatan Ruteng. Lebih bangga lagi, sejak adanya Kurikulum Merdeka bulan Juni 2022 yang lalu, kami selaku Fasilitator diundang untuk melakukan sosialisasi dan workshop di tiga titik untuk tiga komunitas pendidikan yang ada di kecamatan Ruteng. Di antaranya KKG PAK-BP, 6 sekolah di KKG SDI Bea Kakor, dan untuk tanggal 3 dan 4 Agustus ini, kami mengadakan workshop untuk KKG kelas 1 dan 4 dan KKKS untuk 17 sekolah di kecamatan Ruteng.

Hal itu, demikian Fransiskus, menunjukkan antusiasme dari Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan para guru ‘tuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini.

Adapun materi esensial yang dijadwalkan dalam workshop ini yaitu: Kebijakan Kurikulum Merdeka, Kurikulum Merdeka di SD, Platform Merdeka Mengajar, Capaian Pembelajaran (CP), ATP, dan Modul Ajar, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Pembelajaran dan Assesment.

Materi-materi ini, menurutnya sangat penting karena sangat membantu guru. Dan, berkaitan langsung dengan kurikulum dan pembelajaran yang diterapkan di sekolah.

Ia pun berharap kegiatan ini dapat membawa manfaat yang signifikan bagi peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di satuan pendidikan yang bermuara pada peningkatan kompetensi dari peserta didik. Para guru juga diharapakan dapat menindaklanjuti
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan masing-masing.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â