Cepat, Lugas dan Berimbang

Romo Jossy Erot: Buah Dari Berbagi Adalah Berkat

Ruteng, infopertama.com – Dewan Pastoral Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong mengadakan pertemuan pastoral di Panggung Yubelium, pada Minggu, 16 Maret 2025.

Dalam kesempatan ini, para peserta sebanyak 41 menerima pembekalan mengenai makna Aksi Puasa Pembangunan (APP) dari Romo Jossy Erot, Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Ruteng.

Rikhardus Roden, perwakilan dari Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki, dalam pengantarnya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman para pelayan pastoral mengenai APP.

Diharapkan, para peserta nantinya dapat menyampaikan pemahaman ini kepada umat di tingkat Komunitas Basis Gerejani (KBG), sehingga APP dapat dijalankan dengan lebih bermakna dan berdampak luas dalam kehidupan umat.

Dalam pemaparannya, Romo Jossy menjelaskan bahwa APP adalah gerakan iman umat Katolik selama masa Puasa-Prapaskah, yang mencakup aspek spiritual dan konkret-jasmaniah. APP terdiri dari tiga unsur utama: Aksi, yang merupakan gerakan pembaruan hidup melalui sikap dan perilaku yang lebih baik; Puasa, yang mencerminkan perbuatan askese atau matiraga sebagai bentuk penyangkalan diri; serta Pembangunan, yang bertujuan untuk mewujudkan perbaikan kehidupan dan lingkungan, baik secara spiritual maupun material.

Makna Pertobatan di Masa Puasa

Pertobatan dalam bingkai APP, ungkapnya,  berarti memperbarui relasi dengan Tuhan melalui pengakuan dosa, puasa, dan matiraga. Selain membangun kekudusan pribadi, pertobatan juga harus tampak dalam aksi nyata, seperti:
1. Pertobatan ekologis: Menjaga kebersihan lingkungan dan menanam pohon.
2. Pertobatan sosial: Aksi solidaritas bagi sesama yang menderita, miskin, dan rentan.
3. Mengumpulkan Amplop APP sebagai bentuk solidaritas untuk membantu mereka yang membutuhkan.
4. Sikap solidaritas dalam APP menunjukkan kerelaan berbagi dalam kebersamaan hidup sebagai murid Kristus.

“Pertobatan dan solidaritas dalam APP menggerakkan umat untuk semakin terlibat dalam kehidupan bersama, dengan cinta kasih kepada kaum miskin sebagai perjuangan konkret demi keadilan,” ujarnya.

Lebih lanjut Romo Jossy menerangkan bawah tujuan Ber-APP adalah Pertobatan hati dalam kebersamaan sebagai persekutuan umat Allah, Aksi solidaritas untuk membantu meringankan penderitaan sesama, membangkitkan kesadaran sosial, serta menciptakan keadilan dan kesejahteraan bersama serta pembangunan Kerajaan Allah melalui perubahan sosial yang mendorong usaha kooperatif-produktif berbasis persaudaraan sejati, keadilan, dan cinta kasih dengan wawasan ekologis.

Untuk mencapa tujuan-tujuan di atas, kata Romo Jossy, maka ada prinsip-prinsip yang harus menjadi pegangan dalam ber-APP, antara lain; 1) Belarasa untuk peduli terhadap lingkungan dan penderitaan sesama. 2) Keterlibatan, dimana kita semua aktif dalam aksi ekologis dan social, 3) Berbagi berarti memberikan dari kekurangan, bukan dari kelimpahan, 4) Subsidiaritas, kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbuat baik. Dan, 5) Harga Diri: mengupayakan pemulihan martabat manusia dan lingkungan.

Tidak hanya prinsip-prinsip tadi yang harus kita pahami secara mendalam tetap yang paling  penting juga tentang nilai-nilai Ber-APP, yaitu Iman: Mengumpulkan APP sebagai ungkapan iman yang hidup, Cinta Kasih: APP sebagai wujud cinta terhadap sesama, Pengorbanan: APP sebagai bentuk ikut serta dalam penderitaan sesama, Ketulusan: APP dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas dan Kejujuran: Dana APP harus dikelola dengan baik di semua tingkatan (KWI, Keuskupan, dan umat penerima bantuan).

Untuk wewujudkan tujuan APP maka dalam semangat persekutuan semua umat harus mengambil bagian,  baik Keluarga, Komunitas religious, orang muda, maupun siswa dan mahasiswa.

Aksi Puasa Pembangunan (APP) bukan sekadar pengumpulan dana, melainkan sebuah gerakan iman yang mencerminkan kemurahan hati Allah. Hal ini ditegaskan oleh Romo Jossy yang menyatakan bahwa jika umat memahami inti dari APP, maka para pengurus Komunitas Basis Gerejawi (KBG) dan petugas pastoral bukan hanya berperan sebagai pengumpul dana, tetapi juga pribadi-pribadi terberkati yang menggerakkan hati orang untuk berbagi.

Romo Jossy menegaskan bahwa APP sejatinya merupakan refleksi dari kasih dan kemurahan hati Allah. “Sebagaimana Allah murah hati, maka baiklah kita mengambil bagian dalam kemurahan hati-Nya dengan berbagi,” ujarnya.

Ia juga mengutip Injil Matius 25:34-36 yang menekankan pentingnya membantu sesama: ‘Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku sakit, kamu mengunjungi Aku; ketika Aku dalam penjara, kamu melawat Aku; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan’.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel