Ruteng, infopertama.com – Pedagang ikan basah di Pasar Rakyat Puni, kelurahan Pau, Langke Rembong lebih memilih menjajakkan dagangannya di trotoar depan pasar, daripada menggunakan lapak yang disediakan pemerintah.
Pemandangan itu hampir terjadi setiap hari menjelang sore hari. Bahkan, pada hari-hari tertentu seperti Jumat hingga Minggu aktivitas pedagang jualan trotoar bisa dimulai lebih awal.
Hal itu sebagaimana disaksikan infopertama.com pada Sabtu, 8 Maret 2025 siang sekira pukul 10.40 WITA.
Para pedagang ikan basah menjual ikan di trotoar depan pasar Rakyat Puni. Di sana tidak ada petugas jaga sebagaimana biasanya, aparat gabungan TNI – Polri, Pol PP dari unsur pemerintah yang selama ini melakukan pengamanan.
Ilan, salah satu pedagang di Pasar Puni kepada infopertama.com mengatakan itu biasa dilakukan para pedagang ketika tidak ada yang kontrol.
“Begitu sudah nana, tidak ada kesadaran dari kami pedagang di sini, maunya dijaga Tentara terus.” Ujar Ilan sembari membersihkan dagangannya di lapak yang sudah disediakan pemerintah kabupaten Manggarai.
Senada dengan Ilan, pedagang lain di Puni berharap ada ketegasan dari pemerintah terhadap siapapun di Pasar Puni yang jualan di depan jalan.
“Kami masih menunggu ketegasan pemerintah ase, tertibkan yang masih jualan bebas di depan. Kalau mereka jualan di depan, kami yang di dalam jadinya (Jualannya -pen) tidak laku.” Ujar pria asal Wae Ri’i yang menempati los ikan basah di Pasar Puni.
Butuh Ketegasan Pemerintah
Ia mengatakan, kalau pemerintah tidak ada ketegasan ke mereka, bukan tidak mungkin kami sendiri yang akan mengurus sesama kami.
“Ini soal uang yang ujungnya urusan perut, sekolah anak dan sebagainya. Tapi jika terusan begini yang lain ditertibkan yang lain tidak maka bisa saja ada bentrok antara kami di Puni.” Pintanya dengan nada agak meninggi.
Lebih lanjut, ujar pria tersebut, bahwa stan-stan di dalam banyak yang kosong padahal sudah ada pemiliknya. Mereka jualan di luar, sebagian belum mulai menjual. Yang belum ini siapa saja, apakah mereka benar-benar penjual ikan atau mendaftar kemarin tuk kemudian jual lagi.
“Saya sangat berharap ase, pemerintah cek betul yang mendaftar di sini kemarin jangan sampai mereka mau sewakan lagi. Kalau itu yang terjadi, Manggarai ini rusak ke depannya.”
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel