Ruteng, infopertama.com – Pekerjaan revitalisasi satuan pendidikan di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Kumba I, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, terus dikebut dan dan ditargetkan tuntas sebelum perayaan Natal 25 Desember 2025.
Terpantau, Rabu (17/12/2025) proyek dengan skema swakelola ini, tersisa pemasangan jendela dan pintu pada tiga ruangan kelas. Serta pemasangan keramik dan kloset pada tiga unit bangunan toilet. Sejumlah tenaga kerja terlihat serius menyelesaikan pekerjaan yang ada. Material juga on site.
Tampak ada tiga ruangan kelas di sekolah ini, kondisinya sudah rusak dan layak untuk direhab atau dibangun baru. Bahkan satu ruangan kelas yang sudah berumur itu berdiri dalam satu unit dengan tiga ruang kelas yang direvitalisasi tahun 2025. Namun karena anggaran tidak cukup sehingga tidak disentuh program revitalisasi.
Kepala Sekolah, Saverinus Jemaat, S.Pd, yang ditemui media ini, Rabu (17/12/2025) menyampaikan bahwa secara keseluruhan progres revitalisasi di lembaga sekolah itu sekira mencapai 90-an persen. Kegiatan fisik bantuan dari pemerintah pusat ini diberi waktu tuntas pada 31 Desember 2025.
“Tapi melihat perkembangan pekerjaan saat ini, kami target selesai sebelum perayaan Natal 2025. Sekarang tukang lagi kosentrasi pemasangan keramik dan closet di toilet. Sementara untuk pasang pintu dan jendela pada ruangan kelas, nanti menyusul dan hanya menyita waktu satu hari,” ujar Saverinus.
Ia menjelaskan bahwa besarnya dana yang dialokasi untuk kegiatan revitalisasi di lembaga sekolah swasta ini Rp615.149.999 dan bersumber dari APBN tahun anggaran 2025. Peruntukanya, rehab tiga ruangan kelas, rehab satu toilet, dan pembangunan dua unit toilet baru.
Menurut Saverinus, pelaksanaanya dengan metode swakelola dan semua pekerja atau tukang melibatkan masyarakat setempat. Jadi hampir rampungnya pekerjaan, tidak lepas dari peran aktif Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) serta keseriusan para tukang.
“Kami melihat hampir rampung, karena sudah berada pada tahap pekerjaan akhir. Tentu ini semua berkat peran penting P2SP yang aktif melakukan pengawasan serta keseriusan para tukang yang terus mengebut pekerjaan,” ungkapnya.
Saverinus menambah, awalnya tim dari Dinas PUPR Provinsi NTT melakukan survey bangunan di SDK Kumba I. Hasil survey disampaikan bahwa 13 ruangan akan diintervensi. Namun karena ada efisiensi anggaran, maka tahun ini hanya tiga ruang kelas dan tiga unit toilet yang direvitalisasi.
“Kami sangat berharap, tahun depan pemerintah lanjut mengalokasi anggaran untuk intervensi ruangan kelas yang sudah usang. Termasuk ruangan para guru dan UKS. Lalu selama proyek revitalisasi ini, kendala kadang hanya cuaca hujan,” tutupnya.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â




