Blora, infopertama.com – Ketua Difabel Blora Mustika (DBM), Abdul Ghofur mengaku sangat menyesalkan perbuatan MRM, oknum pengasuh Pesantren di Wilayah Kecamatan Banjarejo yang diduga melecehkan para santri.
Menurutnya, sebagai pengasuh pesantren yang tahu agama harusnya lebih bertanggungjawab atas tindakannya.
“Jadi laki-laki itu harus Gantlemen. Berani berbuat harus berani tanggungjawab,” tegasnya.
Ghofur menambahkan, umat yang baik paling tidak kelakuannya juga harus baik. Apalagi ini seorang pengasuh pesantren. Harus bisa memberikan suri tauladan yang baik.
“Bukan malah sebaliknya. Apalagi rumah Allah dipakai seperti itu,” tambahnya.
Menurutnya, harus segera ada tindakan dari pihak berwenang. Kalau ini terus dibiarkan, korbannya akan semakin tertekan dan tidak tenang.
“Ketika anak pernah dibegitukan, ditakutkan, ke depannya akan muncul seperti itu lagi. Sehingga korbannya semakin banyak,” jelasnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan oknum pengasuh Pesantren RQ tersebut termasuk kelainan sek.
“Pondok juga harus ada pergantian pengasuh. Kasihan santri. Supaya tidak ada korban lagi,” harapnya.
Pemberitaan sebelumnya, Warga Blora digegerkan adanya oknum pengasuh Pesantren yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada santri. Diperkirakan korbannya lebih dari Satu santri. Saat ini kasus tersebut dalam penanganan aparat kepolisian.
Kejadian itu sudah berlangsung selama 1,5 tahun dengan Empat lokasi yang berbeda. Satu, di rumah terduga pelaku (MRM), Kedua di rumah panggung untuk tempat mengaji. Tiga di masjid, dan keempat, di Gedung NU Mlangsen Blora.
Ayah korban juga berharap pelaku dihukum berat. Apalagi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan terduga pelaku terhadap para korbannya sudah tidak terhitung berapa kali. Sebab Seminggu bisa 3-4 kali.
“Menurut cerita anak saya ada Tiga korban,” terang JS melansir Bloranews.com.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel