Cepat, Lugas dan Berimbang

Monogami dan Poligami (Bagian III)

infopertama.com – Poligami/Poliandri adalah keadaan ketika seorang pria ataupun wanita memiliki pasangan lebih dari satu pada satu waktu. Sekarang Anda mungkin telah menyimpulkan bahwa manusia tidak bersifat monogami. Jelas, karena selama manusia berevolusi, lebih dari 80% dari masyarakat merupakan masyarakat yang berpoligami, terutama untuk alasan pertahanan hidup.

Beberapa orang pria mengira bahwa monogami adalah kayu yang digunakan untuk membuat furnitur.

Monogami artinya bahwa seorang pria hanya memiliki saru istri selamanya. Hal ini juga merupakan sifat dari beberapa jenis hewan seperti serigala, angsa dan elang. Hewan-hewan yang bersifat monogami baik itu jantan ataupun betina biasanya memiliki ukuran tubuh yang sama sedangkan kewajiban pengasuhan anak-anak mereka dibagi secara adil, fifty-fifty.

Pada hewan yang bersifat poligami, yang jantan biasanya lebih besar, memiliki warna yang banyak, lebih agresif dan kurang memperhatikan anak-anak mereka. Hewan jantan poligami menjadi dewasa jauh lebih lambat dibandingkan dengan yang betina, sehingga konflik persaingan antara jantan dewasa dan jantan muda bisa terhindari. Dan, itu artinya melindungi jantan muda yang pasti kalah karena kurangnya pengalaman. Jasmani pria manusia cocok dengan ciri-ciri hewan jantan yang bersifat poligami: maka tidak aneh jika pria terus-menerus berjuang untuk tetap memiliki istri satu orang saja.

Mengapa Pria tidak Memilih-milih

Di mana letak kecocokan pernikahan dalam cara hidup sejenis hewan yang memiliki jantan yang bersifat dapat bersetubuh dengan siapa saja?

Sifat dapat bersetubuh dengan siapa saja sudah terpasang dalam otak pria dan merupakan warisan dari masa lalunya yang berkembang lambat. Di sepanjang sejarah manusia, peperangan mengurangi secara besar-besaran jumlah pria, maka wajar saja untuk berusaha menambah jumlah anggota suku sebanyak mungkin.

Jumlah pria yang kembali dari medan perang biasanya lebih sedikit daripada ketika berangkat. Ini artinya, pasti akan ada banyak janda, maka menciptakan harem demi usaha mengembalikan jumlah pria dalam suku itu merupakan sebuah kiat pertahanan hidup bagi bangsa tersebut.

Melahirkan anak laki-laki dianggap sebagai peristiwa hebat karena itu menambah jumlah pria yang diperlukan untuk mempertahankan komunitas. Anak perempuan merupakan kekecewaan karena suku mana pun selalu memiliki kelebihan jumlah wanita. Begitulah keadaannya selama ratusan ribu tahun.

Sebagai tambahan, pria modern pun masih memiliki hipotalamus besar dan jumlah testosteron yang sangat banyak untuk memenuhi desakan kuno dalam hal menjadi ayah. Kenyataannya adalah, pria seperti pada umumnya hewan primata dan hewan menyusui lainnya, tidak bersifat biologis untuk cenderung monogami.

Sebuah industri yang berorientasi seks bagi pria menawarkan bukti yang berkaitan dengan kenyataan bahwa pria cenderung poligami. Segala pornografi, video erotis, prostitusi dan gambar-gambar porno di Internet, ditujukan bagi pria, dan menunjukkan bahwa walau dapat hidup dalam hubungan monogami, susunan otak mereka menuntut stimulasi mental poligami.

Harus dimengerti, bahwa ketika membicarakan dorongan pria untuk menjadi promiskus, kita sedang membicarakan kecenderungan biologi. Kami tidak menganjurkan perilaku promiskus atau memberikan dukungan bagi ketidaksetiaan. Kita kini hidup dalam dunia yang sama sekali berbeda daoam pengharapan dan permintaan kita.

Biologi manusia sudah amat sangat ketinggalan zaman

Kenyataan bahwa sesuatu yang mungkin saja muncul secara naluriah atau alami tidak berarti itu selalu baik bagi kita. Susunan otak seekor ngengat memberikan sebuah naluri ketertarikan terhadap sinar terang sehingga memungkinkan ngengat tersebut terbang pada malam hari dengan hanya disinari sinar bulan.

Celakanya, ngengat modern juga hidup di dunia yang betul-betul berbeda dengan tempatnya hidup berevolusi. Kita sekarang memiliki alat pembunuh ngengat dan nyamuk. Karena terbang sesuai dengan naluri mereka, ngengat modern itu mendekati alat pembunuh tersebut dan langsung terbakar. Dalam memahami desakan biologi, pria modern memiliki pilihan untuk menghindari pembakaran diri sebagai akibat dari melakukan apa yang muncul dalam benaknya secara alami.

Ada persentasi kecil saja dari wanita yang promiskus seperti pria, tetapi motivasinya biasanya berbeda dengan pria. Untuk menjadi tertarik secara seksual, susunan otak dari wanita pelindung sarang, menanggapi serangkaian kriteria lain dari hanya sekadar janji akan seks.

Pada umumnya wanita menginginkan sebuah hubungan atau setidaknya kemungkinan jalinan perasaan sebelum mereka merasakan gairah seksual terhadap pria.

Kebanyakan pria tidak sadar bahwa begitu seorang wanita merasakan keterikatan perasaan telah tercipta, dia akan dengan senang menguasai otak pria selama tiga atau enam bulan. Dengan pengecualian persentasi yang aneh dari penyelewengan, pada umumnya wanita merasakan dorongan seks terkuat selama masa ovulasi yang dapat berakhir dalam beberapa hari atau jam saja.

Jika perasaan itu tidak terkendalikan, kebanyakan pria akan tenggelam dalam jurang sempit perzinaan demi terjaminnya keberlangsungan sukunya. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh American Health Institute memperlihatkan bahwa 82% dari anak-anak laki-laki berusia 16 -19 tahun mengatakan bahwa mereka menikmati pesta orgi bersama orang-orang yang tidak mereka kenal, sementara hanya dua persen dari gadis-gadis merasakan hal yang sama. Bagi yang lainnya menganggap gagasan itu menjijikkan.

Seorang wanita menginginkan hubungan seks sebanyaknya dengan pria yang dicintainya. Seorang pria hanya menginginkan hubungan seks yang banyak.


Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â