Di sana Ronaldo dihina oleh rekan-rekan timnya yang biasa membullynya karena ayahnya bekerja di sana sebagai kit man, membersihkan kamar para pemain.
Pada usia 10 tahun, orang-orang di sekitarnya mulai menganggapnya sebagai pemain sepak bola yang berbakat. Namanya menjadi identik dengan sepak bola.
Kemudian, pada usia 12 tahun ia meninggalkan rumah dan keluarganya untuk bergabung dengan klub sepak bola bernama Sporting CP, di mana ia biasa bermain sepak bola dan belajar secara bersamaan.
Di sana juga Ronaldo menghadapi penghinaan oleh rekan-rekan timnya, yang biasa mengejeknya karena cara bicaranya. Tapi Ronaldo memutuskan untuk memberi mereka balasan yang sesuai dengan permainannya yang apik di atas lapangan. Bahkan guru tidak memiliki belas kasihan.
Ketika Ronaldo berusia 14 tahun, gurunya mempermalukannya dengan menghina keluarganya yang miskin. Ronaldo kecil pun menjadi geram, alhasil dia melemparkan kursi ke guru tersebut.
Setelah itu Ronaldo dikeluarkan dari sekolah, karena kejadian ini ia kehilangan minat belajar. Dia menjelaskan hal ini kepada ibunya, yang dengan senang hati setuju untuk mengizinkan putranya bermain sepak bola, tanpa pergi ke sekolah. Pada usia 15 tahun, negara mengakui bakatnya.
Kelima, Perjalanan menuju mimpinya
Ronaldo kembali mulai berlatih sepak bola. Pada usia 17 tahun, ia mulai bermain untuk tim Portugal. Akhirnya, kerja kerasnya membuatnya menjadi pemain sepak bola paling top di dunia.
Dia mencapai kesuksesan yang sangat besar karena dia mempertaruhkan nyawanya di usia yang sangat muda untuk passionnya, sepak bola.
Sekarang, total gaji yang ia dapatkan sekitar $108 juta.
Keenam, Kehilangan ayahnya
Sayangnya, ayah Ronaldo meninggal pada tahun 2005 karena gagal hati akibat penyalahgunaan alkohol. Saat itu Ronaldo berusia 20 tahun.
Keluarganya bahkan mengalami kemiskinan yang parah, karena satu-satunya pencari nafkah keluarga mereka meninggal. Setelah itu, Ronaldo berjuang untuk membeli obat-obatan dan makanan yang layak.
Hal ini membuat ibunya bekerja sebagai pembantu dan memasak di rumah-rumah tetangga. Dengan penghasilannya yang kecil, ia biasa membeli obat-obatan untuk Ronaldo dan makanan untuk anak-anaknya.
Ketujuh, Tetap berkomitmen
Pada hari kematian ayahnya, sedang berlangsung pertandingan antara Rusia dan Portugal. Ronaldo memainkan pertandingan dan memenangkan penghargaan man of the match, selagi menahan rasa sakit kehilangan ayahnya.
Dia sangat dekat dengan ayahnya; mereka dulu seperti teman satu sama lain.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel