Kaget dan terkejut, Pak Kades segera menginterogasi pemilik rumah, yaitu Mbah Sujiwo. Meskipun Mbah Sujiwo berusaha membantah dan mengelak, namun setelah dibujuk, akhirnya ia mengakui perbuatan kejinya tanpa merasa sedikitpun bersalah.
“Memang saya yang menyiksa F,” ucap Anggiawan sambil menirukan kata-kata ucapan Mbah Sujiwo.
Tidak berlama-lama, Mbah Jiwo langsung bawa ke kantor polisi. Dalam pengakuannya kepada polisi, ia mengungkap bahwa sebelum melakukan perbuatan keji itu, ia mendengar suara gaib di kepalanya yang memerintahkan untuk memakan daging anak kecil.
Suara gaib tersebut muncul kembali menjelang waktu salat Isya, saat F datang ke rumahnya. F sebenarnya masih memiliki ikatan kekerabatan dengan Mbah Jiwo. Gadis kecil yang manis itu tanpa curiga saat neneknya merebahkannya begitu saja di lantai bawah oleh sang nenek.
Kejadian ini menyisakan trauma mendalam bagi masyarakat Probolinggo, terutama bagi generasi yang tumbuh di era 90-an. Kisah mengerikan Mbah Jiwo, yang kini terungkap sebagai Mbah Sujiwo, mengingatkan mereka akan kejahatan yang ada di dunia nyata.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel