Di kemudian hari, di tahun 2017-2019, studi lain ia lanjutkan yaitu studi Magister Manajemen Rumah Sakit pada Universitas Pelita Harapan Jakarta. Univerisitas ini menggelarinya MARS: Magister Manajemen Administrasi Rumah Sakit.
Apakah studi terakhir ini menjadi harapan semua orang? Mari kita ikuti lagi.
Karir
Setelah menamatkan pendidikan di Tarumanegara, dokter Ronald Susilo langsung terjun ke dunia kerja dengan menjadi dokter di Klinik Ibu dan Anak di Depok, Jakarta. Setelah tiga tahun bekerja di Ibukota, ia memutuskan segera pulang kampung dan bekerja sebagai dokter di Puskesmas Bea Mese, Wae Mbeleng, dan Watu Alo, Manggarai dari tahun 2010-2015.
Pada periode yang sama ia juga sudah mulai merintis kliniknya sendiri yang diberi nama Klinik dan Apotek Wae Laku Ruteng.
Eksposurnya sebagai dokter mulai dikenal di tanah Manggarai, hingga setahun sebelumnya, tahun 2014 ia sudah merintis Rumah Sakit Jiwa Renceng Mose di Ruteng. Di tahun yang sama juga, ia mulai mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan St. Paulus Ruteng yang saat ini telah menjadi Universitas St. Paulus Ruteng, sebagai dosen.
Tidak berhenti di situ. Gemuruh ombak dari pantai selatan itu makin nyaring terdengar menembus hutan dan masuk di sebuah kota di punggung pegunungan Mandosawo.
Di tahun 2015, ia juga sudah bekerja sebagai Kepala Palang Merah Indonesia dan Ketua Ikatan Dokter (IDI) Kabupaten Manggarai. Hingga tahun 2022, dr. Ronald Susilo menjalankan beberapa unit atau ruang kerja kesehatan sebagai kepala di beberapa tempat: dokter praktik di kliniknya sendiri, dosen di Unika St. Paulus Ruteng, Kepala Renceng Mose, Kepala PMI, dan Ketua IDI Manggarai. Pada tahun 2022, ia bahkan sudah menjadi Kepala Rumah Sakit St. Rafael Cancar.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â